Jakarta (ANTARA News) - Isu Munaslub di tubuh Partai Golkar semakin memicu lahirnya sikap keras sejumlah petinggi partai pemenang Pemilu 2004 tersebut. Sesudah salah satu Ketua DPP Partai Golkar, Theo L Sambuaga menyatakan, isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar (PG) itu `pepesan kosong`, kini giliran Zainal Bintang (salah satu fungsionaris DPP PG), kepada ANTARA, di Jakarta, Senin, menganggap gerakan itu dilakukan para `anak kucing`. "Iya, memang yang mau Munaslub PG itu tergolong `anak kucing`," tegas Zainal Bintang yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Penasihat Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), salah satu dari tiga kelompok induk organisasi (Kino) pendiri PG. Sebagaimana Theo Sambuaga sebelumnya, Zainal Bintang menunjuk kepada solidnya seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD), baik itu DPD PG tingkat I (provinsi) maupun tingkat II (kabupaten dan kota). "Jajaran Dewan Penasihat PG dan seluruh fungsionaris pusat PG pun sama. Semua masih utuh dengan DPP PG di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla," tandasnya lagi. Namun demikian, ia tetap menghargai adanya suara-suara yang mengusulkan Munaslub. "Malah sudah ada yang coba-coba jadi penggerak. Sayangnya, di antara mereka kelihatan masih kaliber `anak kucing`," kata Zainal Bintang. Sebab, tambahnya, para penggerak ide Munaslub, belum berpengalaman politik praktis memadai, kebanyakan `text book`. "Saya yakin, jika mereka terus belajar dan menambah pengalaman tanding bertarung di panggung politik praktis sebagaimana telah dialami para seniornya yang telah melewati lima era pergulatan dari Malari hingga Reformasi, mereka bakal lebih hebat. Tetapi, jangan selalu mengandalkan kekuatan atau `force`, pakai akal sehat, berjiwa demokratis serta ada integritas jelas kepada partai," jelas Zainal Bintang panjang lebar.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008