Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak dunia bervariasi di perdagangan Asia, Senin, kena investor bereaksi terhadap langkah AS membantu bank investasi Goldman Sachs dan Morgan Stanley bertahan di tengah krisis keuangan yang menguncang pasar dunia, kata kalangan dealer. Kontrak utama minyak jenis ringan di New York untuk pengiriman Oktober leih rendah 16 sen menjadi 104,39 dolar AS per barel, demikian diwartakan AFP. Harga minyak Laut Utara Brent untuk pengiriman November naik 55 sen menjadi 100,16 dolar. Bank sentral AS mengatakan direksinya menyetujui "peluncuran Goldman Sachs dan Morgan Stanley menjadi perushaan induk perbankan" dan memberi wewenang kepada FederalReserve cabang New York untuk memberikan kredit ke kedua perusahaan itu. Hal yang tidak biasaini diumumkan Minggu membuat dua bank investasi di Wall Street yang independen beradadi bawah pengawasan regulator perbankan dan memberi kredit yang lebih besar kepada kedua perusahaan. Kondisi itu muncul setelah luruhnya Wall Street yang ditunjukkan oleh bangkrutnya bankinvestasi Lehman Brothers, bergabungnya Merrill Lynch dengan Ban of America, dan pemerintah menalangi raksasa asuransi AIG. Bursa saham di seluruh dunia kembali membaik Jumat dan pengumuman terakhir ini mengenai Goldman Sachs dan Morgan Stanley juga membuat pasar keuangan dunia semakin tenang," kata Victor Shum, analis di konsultan energiinternasional Purvin and Gertz di Singapura. Patokan kontrak berjangka minyak di New York melonjak lebih dari enam dolar Jumat dn Brent naik lebih dari empat dolar. Shum mengatakan harga minyak akan tetap rentan dalajngka pendek sedangkan kalngan investor menunggu rincian dari rencana bantuan yang sebelumnya tidak diperkirakan sebesar 700 miliar dolar untuk perekonomian. Rencana pemerintah membeli pembiayaan perumahan yang terkait dengan aset sebagai dasar dari krisis keuangan dunia. "Rincian dari bagaimana pemerintah AS akan menalangi seluruh sektor keuangan selain nuklir...Kita memperkirakan kerentanan ini berlanjut," kata Shum. Kalangan investor juga tetap menilai dampak dari guncangan sektor keuangan yang meluas di perekonomian AS adalah mulai melambat dan terlihat dalam resesi beberapa perekonomian, katanya. "Jadi harga akan jadi pertimbangan," kata Shum. Harga minyak turun tajam dari rekor di atas 147 dolar pada awal Juli karena kekhawatiran mengenai perekonomian dunia yang melambat dan karena permintaan energi turun. Kalangan trader juga melihat perkembangan di negara produsen minyak utama dari Afrika, Nigeria, dimana gerakan dari emansipasi untuk Delta Niger (MEND) kelompok bersenjata paling berpengaruh di selatan negara itu yang mendeklarasikan gencatan senjata, Minggu, dalam pekan "perang minyak" yang panjang. Tawaran gencatan senjta dari MEND muncul setelah klaim mengenai serangkaian serangan dengan target Royal Dutch Shell. Shell mengkonfirmasikan hanya dua daru enam serangan yang diklaim MEND, namun Jumat mengumumkan force majure atas ekspornya dari terminal Bonny, terkait dengan kontrak pengiriman.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008