Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Syaiful Bakhri mengatakan pihaknya memulai riset-riset aplikatif yang langsung diterapkan pada masyarakat di kampusnya.

"Kami baru memulai riset aplikatif, yang nantinya bisa langsung masuk lembaga inkubasi dan diterapkan," ujar Syaiful dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan hasil riset, hendaknya jangan hanya menjadi karya ilmiah yang berkualitas secara keilmuan, melainkan harus dapat diaplikasikan.

Baca juga: Temui peneliti Indonesia di Busan, Jokowi akui baru menata ulang riset
Baca juga: Menteri LHK libatkan ahli riset buktikan isu dioxin pada telur ayam


"Jangan sampai riset, hanya untuk menghasilkan jurnal internasional. Kalau tidak bisa diterapkan dan tidak bermanfaat bagi masyarakat, lebih baik tidak melakukan riset," kata dia.

UMJ telah memiliki lembaga inkubasi bisnis, yang bertujuan agar hasil riset dapat dibuat purwarupanya, dikapitalisasi dan diproduksi massal.

Baca juga: Menristek dorong korporasi kembangkan riset untuk ciptakan inovasi
Baca juga: Menristek ingin semua perusahaan lakukan penelitian


Dia juga akan memberdayakan dosen-dosen yang belum meraih gelar doktor, dengan menjadikan mereka sebagai dosen riset sehingga menghasilkan riset yang unggul.

"Riset berkualitas dan aplikatif itu harus mulai dibangun, tidak hanya sekedar hanya sekadar riset duduk di belakang meja," kata dia.

Baca juga: Anggota DPR ingin Menteri Edhy lebih galakkan riset
Baca juga: Batan kukuhkan tiga profesor riset

Pewarta: Indriani
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019