Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengutuk serangan bom mobil bunuh diri di hotel Marriott Islamabad, Pakistan, pada akhir pekan lalu, yang menewaskan sedikitnya 60 orang dan mencederai ratusan orang lain. Menurut keterangan Departemen Luar Negeri di Jakarta pada Senin, bagi Indonesia, penggunaan teror semacam itu oleh kelompok mana pun demi mencapai tujuan sama sekali tidak dapat dibenarkan. Pemerintah Indonesia juga turut berduka cita atas korban jiwa dan berharap otak di balik serangan itu dapat ditangkap. Pemerintah Indonesia percaya, pemerintah Pakistan dapat segera memulihkan keamanan negara tersebut. Pada Sabtu sekitar pukul 20.00 waktu setempat, sebuah truk bermuatan bom membentur pintu masuk hotel Marriott, yang terkenal ramai dikunjungi warga asing. Puluhan mobil di luar hotel itu hancur dan jendela pecah pada bangunan ratusan meter dari tempat kejadian tersebut. Hotel itu dibom dua kali sebelumnya, tapi ledakan pada Sabtu malam adalah yang paling dahsyat di ibukota Pakistan tersebut sejak negara itu bergabung dengan perang melawan teror pimpinan Amerika Serikat pada akhir 2001. Kebakaran dimulai di sedikit-dikitnya dua tempat di bangunan itu dan meluas ke tempat lain di hotel tersebut, yang memiliki 290 kamar dan terletak di kaki bukit Margalla di pusat kota itu. Lubang sedalam enam meter terjadi akibat ledakan di jalan depan pagar keamanan hotel. Sementara itu, beberapa jam sebelum ledakan tersebut, Presiden Asif Ali Zardari, yang melakukan pidato pertamanya di parlemen, beberapa ratus meter ke timur dari hotel itu, menyatakan terorisme akan dibasmi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008