Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah hingga saat ini telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp10,65 trilun, dari Rp14,5 triliun yang sudah disiagakan untuk 2008. Menurut Menteri Negara Koperasi dan UKM Suryadarma Ali, dari total dana yang tersalurkan itu, penyerapan tertinggi adalah Jawa Timur sebesar Rp1,4 triliun, kemudian disusul Jawa Barat Rp1,2 triliun. "Saya sangat apresiasif dengan kemampuan penyerapan di Jatim. Kita harapkan pemberdayaan masyarakat Jawa Timur berkembang lebih cepat," kata Suryadarma Ali setelah menyerahkan dana pinjaman bergulir Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Negara Koperasi dan UKM di Surabaya, Senin. Beberapa waktu lalu, Komisi VI DPR RI menyetujui tambahan dana KUR Rp10 triliun sehingga menjadi Rp24,4 triliun, namun belum diketahui kapan dana itu siap disalurkan. Dalam pidatonya usai penyerahan pinjaman LPDB-KUMKM (Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah), menteri juga mensosialisasikan keluarnya Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 99 Tahun 2008 yang menggeser belanja sosial menjadi belanja modal. Peraturan itu, kata Suryadarma, telah mengubah mekanisme pendistribusian dana bergulir untuk koperasi usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) yang selama ini terjadi. Dengan peraturan baru Menkeu, dana bergulir dari pemerintah yang disalurkan kepada masyarakat, ketika kembali tidak bisa lagi langsung digulirkan kepada masyarakat kembali, tetapi harus dikembalikan ke pemerintah dulu baru bisa disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). "Ini harus dipahami karena dana yang sudah disalurkan harus kembali ke pemerintah utuh. Jika tidak utuh dianggap menjadi kerugian negara dan yang bertanggungjawab Menteri sebagai Kuasa Pengguna Anggaran," kata Suryadarma. Oleh karenanya, peran LPDB-KUMKM sebagai Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Negara Koperasi dan UKM harus bisa menjadi solusi untuk masalah klasik mengenai permodalan koperasi dan usaha kecil menengah. Dana bergulir yang dulunya dikelola oleh deputi kementerian, sekarang dikelola lembaga baru itu yang baru berusia satu tahun. "Ini menjadi pertaruhan, berhasil tidaknya ditentukan pada hari ini," kata Suryadarma. Pada penyaluran perdana pinjaman LPDB-KUMKM di Surabaya, disalurkan Rp18,125 miliar dari total Rp135,6 miliar yang akan disalurkan lembaga itu pada tahun ini. "Itu di luar Rp381 miliar yang disebutkan pak menteri tadi," kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Fadjar Sofyar. Penyaluran perdana pinjaman pembiayaan tersebut diserahkan kepada Pusat Koperasi Wanita Jawa Timur (Puskowanjati), Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah), dan tujuh Penanaman Modal Ventura (PMV) Daerah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008