Jakarta, (ANTARA News) - Dua BUMN PT Wijaya Karya Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk siap mengikuti program membeli kembali (buyback) saham di pasar modal. "Dari sisi keuangan dan arus kas Wika bagus. Mereka juga menyatakan siap untuk buyback," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu. Menurut Sofyan, "buyback" merupakan program yang diwajibkan pemerintah kepada BUMN yang tercatat di pasar modal dengan catatan memiliki ekses atau kelebihan likuiditas. "Intinya kita meminta mereka segera melakukan rapat umum pemegang saham terlebih dahulu untuk menjalankan buyback," tegas Sofyan. Sebelumnya diberitakan Antara (16/9), Aneka Tambang sedang mengkaji buyback yang diharapkan rampung November 2008. "Belum tahu berapa besar volume saham yang akan di-buyback termasuk pada harga berapa saham yang akan dibeli kembali," kata Dirut Antam Alwinsyah Loebis. Mengenai dana buyback Alwin tidak bersedia merinci. "Yang jelas Antam punya dana internal 360 juta dolar AS," katanya. Menurut catatan, saat ini BUMN yang memiliki program buyback adalah PT Telkom. Sofyan Djalil menjelaskan, program buyback bisa dilakukan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan. "Pokoknya kalau sudah dijalankan bisa dilakukan dalam tempo satu tahun sampai RUPS tahun berikutnya," kata Sofyan. Terkait buyback yang akan dilakukan emiten BUMN Perbankan, ia menyatakan akan dilihat dari masing-masing kemampuan dan kondisi bank yang bersangkutan. Di tempat yang sama, Dirut Bank BRI Sofyan Basyir menyatakan belum bisa melaksanakan "buyback" karena perusahaan harus fokus melakukan pembiayaan. "Wacana itu bagus, tetapi untuk BRI saya kira belum waktunya," kata Sofyan Basyir. Ia menjelaskan jumlah saham BRI yang dimiliki publik mencapai 48 persen. "Dari sisi dana kita memiliki aset sekitar Rp200 triliun, sebenarnya cukup mampu mengikuti program tersebut," katanya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008