Jakarta (ANTARA News) - Untuk mengurangi penumpukan calon penumpang di terminal bis, para pemudik diminta untuk tidak menunggu bis favorit mereka karena semua bis yang disediakan memiliki fasilitas dan tingkat kenyamanan yang sama. "Para penumpang yang ingin pulang kampung atau mudik dengan menumpang bus, kami imbau untuk tidak menunggu-nunggu bus favorit. Semua bus yang disediakan untuk angkutan Lebaran tahun ini sama baik fasilitasnya dan laik operasi," kata Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur, H.A. Holill Effendi, saat dijumpai di Pos Dishub terminal tersebut, Rabu. Menurut Holil, Dinas Perhubungan telah mengadakan rapat dengan seluruh perwakilan P.O Bus di Jakarta pada 30 Agustus lalu, dan seluruh persyaratan serta kelaikan operasi sudah disepakati. "Selain laik operasi, setiap bus yang dioperasikan harus memiliki fasilitas pemadam kebakaran, peralatan tanggap darurat seperti walki-talki atau peralatan radio komunikasi lainnya. Semua persyaratan juga berlaku untuk bus-bus cadangan yang akan digunakan," katanya. "Jadi tidak perlu menunggu bus favorit. Semua sama," katanya menegaskan. Menyangkut masalah keamanan, Holil menyatakan bahwa Dishub mengerahkan sekitar 125 petugas, termasuk yang diperbantukan dari kepolisian, TNI, pramuka dan ORARI. Tentang harga tiket bus, ia mengatakan tidak ada peningkatan signifikan, apalagi untuk bus ekonomi. "Kalau yang non ekonomi tergantung pangsa pasar. Tetapi yang ekonomi, semua sesuai dengan keputusan yang telah ditetapkan bulan Mei lalu, bersamaan dengan kebijakan harga BBM," katanya. Berdasarkan Tarif Angkutan Angkutan Lebaran Tahun 2008 yang dikeluarkan Ditjen Perhubungan Darat, harga terdiri atas dua jenis, Batas Bawah dan Bawah Atas. Harga tiket dari Jakarta ke kota tujuan terdekat, Bogor, ditetapkan sebesar Rp4.300 (batas bawah) dan Rp7.100 (batas atas). sedangkan untuk tujuan terjauh, Medan, ditetapkan sebesar Rp202.800 dan Rp330.600. Sampai H-7, jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan ke berbagai kota tujuan belum meningkat secara signifikan. Berdasarkan data penumpang, sejak tanggal 1-22 September, jumlah penumpang yang menggunakan jasa bus luar kota/propinsi di terminal tersebut berkisar antara 5.000-7.000 orang. "Baru kemarin (Selasa), jumlah penumpang mencapai 10.200 orang," kata Holil. Ia juga menyatakan bahwa angka penumpang tertinggi musim Lebaran dari tahun ke tahun biasa terjadi pada H-3 hingga H-1, yakni berkisar antara 17.000-35.000 orang. Tahun lalu, misalnya, penumpang yang berangkat pada H-3 mencapai 34.167 orang, H-2 sebanyak 27.296 orang, dan H-1 berjumlah 17.645 orang. "Saya kira tahun ini tidak ada lonjakan luar biasa. Buat calon penumpang, kami mengimbau agar berhati-hati, tidak mengenakan perhiasan mencolok dan jangan menerima makanan atau minuman apapun dari orang yang tidak dikenal atau baru dikenal di terminal," katanya. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008