Manokwari (ANTARA) - Sebanyak 393 putra asli Papua menjalani sidang pemantauan akhir (Pantukhir) seleksi prajurit Tamtama TNI-AD di Kodam XVIII/Kasuari, Papua Barat.

Sidang Pantukhir Tingkat Pusat Penerimaan Calon Tamtama (Catam) Prajurit Karier (PK) TNI Angkatan Darat (TNI AD) Gelombang II Tahun Anggaran (TA) 2019, pada Rabu (27/11) dipimpin Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.

Secara keseluruhan jumlah peserta pada sidang ini sebanyak 722 orang. 393 orang putra asli Daerah Papua, 307 pemuda non-Papua kelahiran Papua Barat serta 22 orang warga pendatang.

Pada seleksi ini, 317 peserta terbaik akan diambil dan menjalani pendidikan prajurit TNI-AD berpangkat prajurit dua (Prada).

Pada kegiatan itu, Pangdam menjelaskan bahwa selain merekrut prajurit. bagi putra asli Papua, perekrutan ini sekaligus upaya untuk menanamkan kesadaran bernegara.

"Karena persoalan di Papua ini panjang dan TNI Angkatan Darat punya peranan besar di negara ini," kata Pangam.

Joppye mengakui, masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki dalam proses seleksi. Kendati demikian, ia berharap peserta yang dinyatakan lulus benar-benar memenuhi persyaratan sehingga menjadi prajurit tangguh dalam bertugas.

"Kita sudah berulang kali melakukan seleksi dan saya memimpin seleksi ini sudah tahun yang ketiga. Kita berusaha untuk memperbaiki dari tahun ke tahun, memperbaiki hasil-hasil seleksi untuk kepentingan TNI Angkatan Darat," kata Mayjen Joppye.

Pangdam menuturkan, seleksi yang dilakukan diarahkan untuk kepentingan TNI Angkatan Darat dan Indonesia untuk jangka panjang ke depan. Peserta yang terpilih merupakan calon-calon prajurit terbaik.

Pewarta: Toyiban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019