Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah optimis dapat menerbitkan obligasi syariah negara dalam valuta asing, meskipun kondisi pasar global tidak menggembirakan. "Kami masih menjadualkan akhir Oktober 2008 ini, kami mengamati perkembangan pasar untuk mencari timing yang tepat," kata Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto, di Jakarta, Kamis. Rahmat mengatakan hal itu sebelum mengikuti rapat tertutup membahas rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga (RKA-KL) sejumlah eselon I di Komisi XI DPR. Kondisi pasar untuk sukuk global khususnya kawasan Timur Tengah, menurut Rahmat, lebih baik dibanding dengan kondisi di AS. "Roadshow non deal pada Juni lalu menunjukkan adanya minat yang cukup besar," katanya. Menurut dia, pemerintah akan melakukan mekanisme yang menimalkan risiko dan memilih waktu yang tepat sehingga akan kembali melakukan roadshow sebelum melakukan transaksi. Mengenai perkembangan pasar SUN ke depan, Rahmat mengatakan, investor asing masih percaya dengan fundamental ekonomi Indonesia. "Kita bisa pantau kepemilikan SUN oleh investor asing tidak mengalami redemption yang cukup besar, kalau terjadi redemption nilai rupiah akan turun," katanya. Namun menurut dia, nilai tukar rupiah aman-aman saja dan relatif stabil bahkan cenderung menguat. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008