Islamabad, (ANTARA News)- Pihak berwenang Pakistan menempatkan bandara-bandara negara itu dalam "siaga merah" Kamis setelah terminal internasional Islamabad menerima ancaman melalui telepon memperingatkan serangan bom mungkin akan terjadi, kata pejabat. Peningkatan keamanan itu terjadi hanya beberapa hari setelah satu serangan truk bunuh diri di Hotel Marriott di ibukota itu, Sabtu yang menewaskan 60 orang dan lebih dari 260 orang lainnya cedera. "Kami telah memerintahkan siaga merah di seluruh bandara setelah ancaman yang diterima di bandara Islamabad," kata seorang pejabat Pasukan Keamanan Bandara kepada AFP. Akan tetapi pesawat-pesawat beroperasi seperti biasa, kata pejabat itu. Para pejabat keamanan sedang melakukan operasi pencarian di bandara internasional Benazir Bhutto setelah menerima satu peringatan tentang kemungkinan serangan bunuh diri. "Kami menerima satu pesan telepon pagi ini bahwa satu serangan bom diperkirakan akan terjadi Kamis sore," kata seorang pejabat keamanan bandara Islamabad kepada AFP, dan menambahkan ancaman itu ditanggapi "dengan serius". "Kami sudah siaga dan kini keamanan lebih ditingkatkan di bandara itu," kata pejabat tersebut. British Airways membatalkan penerbangan enam kali seminggunya ke Islamabad awal pekan ini , karena alasan keamanan. Pada Februari 2007 seorang penyerang bunuh diri menembak lokasi VIP bandara yang sama sebelum meledakkan dirinya dengan sebuah granat tangan mencederai tiga orang. Bandara itu terletak di pinggiran kota garnisun Rawalpindi, sekitar 12km dari Islamabad dan di luar lingkup keamanan ibukota itu. Islamabad sendiri telah berada dalam siaga keamanan yang sangat ketat sejak serangan bom di Marriott yang menyebabkan gedung itu hancur dan hangus, dan menimbulkan kekuatiran akan terjadi lagi serangan-serangan.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008