Jakarta (ANTARA News) - Operator jalan tol lingkar luar Jakarta (Jakarta outer ring road) akan membatasi armada angkutan barang yang melalui tol selama musim mudik Lebaran tahun ini. Direktur PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Tito Karim mengatakan, hanya armada angkutan Sembako dan BBM yang diperkenankan lewat, sementara yang lain dilarang melewati jalan selama puncak mudik. Di Jakarta Kamis malam Tito mengatakan, pembatasan itu sesuai Surat Edaran Ditjen Perhubungan Darat yang melarang beroperasinya angkutan barang dan kontainer mulai 26 September sampai 1 Oktober 2008 dan diberlakukan mulai pukul 00.00 dini hari. Sangat disayangkan, kata Tito, pada Lebaran 2007 banyak kendaraan barang dan kontainer yang dilarang masuk, oleh supirnya diparkir sembarangan dan ditinggal begitu saja. Tito berharap, dalam menjalankan tugas nantinya akan didamping pihak dari Ditjen Perhubungan Darat karena tahun 2007 lalu tidak ada dari wakil mereka yang mendampingi untuk membantu seandainya muncul kejadian itu. Tito mengatakan, sebanyak 50 persen kontainer atau sekitar 3.000 kendaraan yang beroperasi di tol masuk dari Rorotan dengan tujuan kawasan industri Jababeka dan Karawang Timur. "Setidaknya sudah ada 12 perusahaan operator kontainer dan truk-truk besar yang sudah disurati PT. JLJ jauh-jauh hari dengan harapan saat puncak lebaran mereka tidak mengoperasikan angkutan barang dengan tonase tertentu. Tito menegaskan, bersama dengan Kepolisian pihaknya akan menegakkan peraturan pembatasan barang dan container selama puncak Lebaran termasuk antisipasi apabila terjadi gangguan. Sesuai standar Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) penanganan gangguan lalulintas di tol 30 menit, akan tetapi JLJ sanggup 15 menit dengan menempatkan unit-unit pendukung disejumlah lokasi sehingga respon cepat, ujar dia. Sementara untuk memperlancar lalulintas di Gerbang Tol, PT JLJ menjalin kerjasama dengan perbankan untuk pengadaan uang receh sehingga untuk memperlancar lalulintas diharapkan pengemudi menyiapkan uang pas, kata Tito. "Kalau hari normal recehan yang disiapkan berkisar Rp800 sampai dengan Rp1 miliar, akan tetapi untuk mudik lebaran tahun 2008 sudah ada komitmen dengan perbankan untuk menyiapkan sampai dengan Rp2 miliar," ujar dia. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008