Makassar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, didampingi sejumlah Menteri Indonesia Bersatu tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat, untuk kunjungan kerja sehari di daerah ini. Presiden Yudhoyono dengan menggunakan pesawat khusus kepresidenan mendarat tepat pukul 08.50 Wita, disambut Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, bersama isteri dan Muspida Sulsel. Kunjungan kerja Kepala negara di daerah ini untuk meresmikan pengoperasian Bandara Sultan Hasanuddin, jalan tol seksi IV Makassar serta peluncuran KM Gunung Dempo milik PT Pelni dan sejumlah kapal perintis di Makassar. Mega proyek Bandara Sultan Hasanuddin berciri "keong" raksasa itu dibangun secara bertahap sejak dua tahun lalu dengan investasi APBN dan PT Angkasa Pura II sekitar RP600 miliar dan jalan tol sepanjang 11,5 kilometer yang menghubungkan Pelabuhan Soekarno Hatta, jantung kota Makassar dengan bandara tersebut, dengan nilai investasi kurang lebih RP500 miliar. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo secara terpisah mengatakan, kedua mega proyek sudah layak difungsikan untuk melancarkan arus penumpang pesawat maupun kontainer ke pelabuhan. meskipun area parkir kendaraan di bandara dan jalan tol yang akan diresmikan belum hijau karena baru beberapa bulan ditanami bibit pohon. Di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, sekitar satu kilometer dari bandara lama yang kini masih difungsikan, juga akan dibangun ruang tunggu (VIP Room) bagi pejabat penting setingkat Menteri, Gubernur dan Muspida di daerah ini. "Saya ingin VIP Room pemerintah provinsi Sulsel satu atap dengan terminal penumpang bandara supaya aktivitas masyarakat di area bandara ini dapat dilihat langsung pejabat yang sedang menunggu kedatangan dan keberangkatan pesawat yang akan ditumpanginya," ujarnya. Pihak PT Angkasa Pura II selaku pengelola terminal penumpang internasional ini, lanjutnya, sudah menyetujui rencana pemprov Sulsel untuk membuat ruang tunggu bagi pejabat - pejabat tersebut yang diharapkan tahun ini sudah rampung sekaligus dimanfaatkan. Dirut PT Angkasa Pura, Bambang Darwoto, melaporkan dana pembangunan Bandara Hasanuddin yang berciri fururistik ini sebesar Rp600 miliar tergolong murah dibandingkan dengan dana pembangunan bandara lainnya di Indonesia. Terminal penumpang luasnya 52.000 meter persegi dengan daya tampung 7 juta penumpang/tahun dan pertumbuhan penumpang 10-30 persen/tahun. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008