Jakarta, (ANTARA News) - Minimnya sentimen positif serta kembali turunnya harga minyak dunia telah menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat pagi ditutup turun 0,82 persen. IHSG pada sesi pagi ditutup melemah 15,417 poin menjadi 1.854,644 dan indeks LQ45 terkoreksi 3,878 poin atau 1,02 persen ke posisi 376,557. Analisa PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan bahwa masih minimnya sentimen positif serta kembali turunnya harga minyak mentah dunia dan harga komoditas membuat indeks BEI melemah. Menurut Paramitra, banyaknya investor yang masih belum yakin tentang program penyelamatan sektor keuangan di Amerika Serikat. Selain itu, turunnya kembali harga minyak yang sempat ke 108 dolar AS per barel kembali ke 106 dolar AS per barel telah menekan harga saham, khususnya sektor tambang dan perkebunan yang berbasis CPO. Pelaku pasar juga dihadapkan pada libur panjang lebaran Idul Fitri, sehingga banyak para pelaku pasar yang cenderung bermain jangka pendek untuk mengurangi resiko terkait masih bergejolaknya perekonomian global. Kondisi ini yang membuat transaksi berjalan sepi, yang hanya terjadi 17.717 kali perdagangan dengan volume 780,223 juta saham dan nilai Rp851,432 miliar. Jumlah saham yang bergerak hanya 177 efek dibanding saham yang tidur mencapai 281 efek. Dari 177 saham yang diperdagangkan ini, 92 diantaranya mengalami penurunan, sedangkan 32 naik dan 53 tidak berubah harganya. Penurunan IHSG dipimpin merosotnya saham Bumi Resources Rp100 ke Rp3.425, Andaro melemah Rp30 menjadi Rp1.460, Bank BRI turun Rp100 ke Rp5.400, Antam terkikis Rp20 ke level Rp1.450, Gas Negara anjlok Rp25 ke posisi Rp2.275 dan Energi Mega Persada turun Rp30 menjadi Rp520. Posisi investor asing masih menunjukkan aksi jual yang mencapai 116,712 juta saham dengan nilai Rp331,859 miliar dibanding aksi beli yang hanya 78,589 juta saham dengan nilai Rp194,791 miliar.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008