Fulda, Jerman (ANTARA News) - Di tengah kian meningkatnya kontroversi, beberapa uskup Katolik Jerman, Jumat, mendukung hak kaum kaum Muslimin sstempat membangun mesjid yang "bermartabat" di kota-kota Jerman. Dalam kalimat yang lebih kompromistis dan mencerminkan perbedaan di kalangan uskup yang bertemu pekan ini, mereka menambahkan bahwa mereka tak setuju mesjid "disalahgunakan sebagai tempat pernyataan yang haus kekuasaan, persaingan dan interaksi yang agresif". Di kota Koln, Jerman bagian barat, terjadi penentangan yang luas atas proyek pembangunan sebuah mesjid dekat jalan utama, dengan dua menara setinggi 55 meter. Sebuah kelompok ultra-kanan berupaya dengan sia-sia menggelar unjukrasa anti-mesjid di Koln, Sabtu dan polisi menghalang mereka, di tengah kekhawatiran terjadinya bentrokan di jalan. Perdebatan mengenai masalah ini telah meluas ke spektrum politik. Kaum tengah dan bahkan beberapa tokoh liberal juga mengecam proyek mesjid Koln sebagai "terlalu menyombongkan diri", sedangkan beberapa kelompok buruh dan kiri pada umumnya mendukung kaum minoritas Muslim. Sekitar 3,3 juta orang dengan latar belakang Islam kini tinggal di Jerman, 1,8 juta orang di antara mereka keturunan Turki. Pernyataan para uskup dikeluarkan di Fulda, Jerman tengah, tempat berlangsungnya pertemuan para uskup, yang memimpin 26 juta penganut Katolik di Jerman. Dalam pernyataannya para uskup menyatakan para pembangun mesjid hendaknya meperhatikan berbagai "kecemasan yang dapat dibenarkan" dari lingkungannya, demikian laporan DPA.

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008