Jakarta (ANTARA News) - Terkait dengan masalah akusisi Bank Internasional Indonesia (BII) oleh bank asal Malaysia, Malayan Banking Berhad (Maybank), pihak Bank Indonesia tidak ikut mencampuri. "Persetujuan dari kita `kan sudah, itu antarA mereka sendiri (BII-Maybank), kita tidak ikut campur," kata Gubernur Bank Indonesia Boediono di Jakarta, Jumat. Sebelumnya dikabarkan, akuisisi terhadap Bank International Indonesia (BII) oleh Malayan Banking Berhad (Maybank) kembali terganjal setelah Bank Sentral Malasyia, Bank Negara Malaysia (BNM) meminta Malayan Banking Berhad (Maybank) untuk menegosiasi ulang harga akuisisi karena gejolak keuangan. "BNM meminta Maybank untuk melakukan perjanjian mendapatkan harga baru yang tidak akan memengaruhi fundamental keuangan Maybank. Untuk itu pihaknya meminta perpanjangan waktu sejak hari ini untuk menuntaskan akusisi sesuai Share Sale Agreement pada 26 Maret 2008," tutur Executive VP Head Corporate and Strategic Planning Maybank Hazimi bin Kassim dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia hari ini yang dilansir dari keterbukaan informasi BEI, Jumat. BNM juga meminta bank beraset terbesar di Malaysia tersebut untuk meminta perpanjangan waktu sejak hari ini dalam melakukan pembayarann. Kejutan BNM saat ini merupakan keduakalinya, setelah sebelumnya BNM tidak memberikan ijin, namun pada tanggal 16 september ijin untuk akuisisi kembali diberikan. Seperti diberitakan sebelumnya BNM memberikan ijin MayBank untuk meneruskan akuisisi tersebut. Maybank dalam laporan informasi keterbukaan publik kepada Bursa Saham Malaysia (16/9) mengatakan pihaknya memperoleh persetujuan dari BNM pada 16 September 2008. Laporan tersebut juga menyatakan telah menerima surat dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) pada tanggal 15 September yang memberitahukan mengenai kebijakan yang baru saja dirilis terkait tender offer. Untuk itu pihaknya akan segera melanjutkan proses akuisisi terhadap saham Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd. dan Kookmin Bank yang tergabung dalam konsorsium Sorak yang menguasai 56,13 persen saham di BII. "Dengan persetujuan dari Bank Negera Malaysia, Maybank mulai sekarang bersama dengan Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd. dan Kookmin Bank menuju penyelesaian akuisisi sesuai dengan persetujuan pembelian saham tanggal 26 maret 2008," tulisnya dalam Laporan tersebut. Seperti diberitakan, Malayan Banking Berhard (May Bank) mengakuisisi Bank Internasional Indonesia (BII) senilai 4,8 juta dolar AS (Rp13,9 triliun).

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008