Pontianak,(ANTARA News) - Nelayan asing dikhawatirkan akan mencuri ikan secara besar-besaran saat Lebaran. "Tidak ada yang melakukan pengawasan di seputar perairan Kalimantan barat, padahal saat kondisi tidak libur saja pencurian ikan marak oleh nelayan Thailand," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat, Budi Hariyanto, saat dihubungi dari Pontianak, Minggu. Personel kapal pengawas milik Departemen Kelautan dan Perikanan yang ditempatkan di Kalimantan Barat libur Idul Fitri. "Manusiawi karena mereka juga ingin merayakan Idul Fitri bersama keluarga," katanya. Menurut Budi Hariyanto, kejahatan-kejahatan perikanan menjadi konsekuensi dari wilayah seperti Kalimantan Barat yang memiliki perairan laut terbuka dengan negara lain. Budi memandang perlu adanya armada nasional untuk wilayah yang memiliki batas laut dengan negara lain. Armada nasional itu dapat melibatkan para nelayan karena mereka lebih mengenal wilayah perairan tersebut. "Semakin banyak armada kita di laut, semakin kecil gerak para nelayan asing untuk mencuri ikan di perairan Indonesia," kata Budi Hariyanto. Usulan pembangunan armada nasional telah disampaikan dalam rapat nasional bidang perikanan, kelautan serta pertahanan keamanan beberapa waktu lalu. Budi Hariyanto juga memandang perlunya armada khusus untuk mengangkut bahan bakar kapal pengawas yang tengah bertugas. "Misalnya berupa kapal tanker yang siap untuk menyuplai bahan bakar kapal pengawas," kata dia. Ia menambahkan, selama ini dalam rentang waktu tertentu kapal pengawas harus kembali ke pangkalan terdekat untuk mengisi bahan bakar sehingga pengawasan menjadi tidak maksimal. "Biaya untuk menyiapkan satu kapal tanker khusus jauh lebih kecil dari kerugian yang dialami Indonesia karena pencurian ikan. Setiap tahun, sekitar Rp30 triliun Indonesia dirugikan karena pencurian ikan," kata Budi Hariyanto.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008