Hanoi (ANTARA) - Jenazah dari 39 warga negara Vietnam yang ditemukan tewas di sebuah truk dekat London pada Oktober lalu dibawa ke Vietnam, menutup kisah tragis yang menghancurkan masyarakat perdesaan di negara Asia Tenggara tersebut.

Sebanyak 23 jasad korban tiba di Bandara Noi Ba di Hanoi pada Sabtu pagi, kata pejabat pemerintah daerah. Tujuh jasad dikremasi terlebih dahulu di Inggris sebelum dipulangkan, menurut Kantor Berita Vietnam.
Baca juga: Pria kedua dituduh dalam kasus 39 mayat dalam truk di Inggris
Pada Rabu 16 jasad pertama dipulangkan ke kampung halaman mereka di Vietnam tengah-utara, di mana jasad-jasad itu disambut oleh para kerabat dan rekan mereka sambil memegang mawar putih.

Penemuan puluhan jasad di bak belakang truk berpendingin setelah diselundupkan ke Inggris menyoroti perdagangan ilegal, yang mengirimkan warga miskin Asia, Afrika dan Timur Tengah ke Barat melalui perjalanan berbahaya.

Kepolisian Vietnam mengamankan 10 orang terkait dengan kematian tersebut. Pada Senin sopir truk asal Inggris itu mengaku berencana membantu migrasi ilegal.

Di Vietnam prospek pekerjaan yang buruk, bencana lingkungan dan iming-iming dengan imbalan uang semuanya menjadi faktor untuk mendorong orang-orang meninggalkan daerah asalnya.
Baca juga: Vietnam percepat identifikasi 39 mayat di truk Inggris
Nguyen Dinh Gia, ayah korban Nguyen Dinh Luong mengatakan putranya meninggalkan rumah untuk pergi Inggris "dengan mengharapkan kehidupan yang lebih baik."

"Bagaimana bisa saya menggambarkan betapa besar kehilangan ini bagi keluarga saya...namun dengan kembalinya jasad putra saya sedikit membantu mengobati rasa sakit ini," kata Gia setelah jasad putranya dimakamkan pada Kamis.

Sumber: Reuters
Baca juga: Vietnam tangkap delapan orang terkait kasus jasad truk di London
Baca juga: Polisi pastikan 39 jasad di truk London berasal dari Vietnam

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019