Jakarta (ANTARA News) - Mudik Bersama pada hari Minggu (28/9) yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, tercatat sebagai mudik bersama dengan kendaraan dan peserta terbanyak. Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat rekor baru tersebut sebagaimana ditegaskan Jaya Suprana dari MURI. Jaya Suprana menyampaikan penghargaan kepada Sekjen DPP PDIP Pramono Anung, Ketua DPP PDIP Sutjipto dan Adang Ruchyatna saat pelepasan 23 ribu peserta mudik gratis di Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Jakarta Pusat, Minggu pagi. Jaya Suprana menyatakan, sampai saat ini belum pernah ada pihak di dunia ini yang mau dan mampu mengorganisasi 425 bus secara bersamaan untuk mengangkut 23 ribu orang. PDIP adalah pihak pertama yang mampu melakukan hal itu. Masyarakat Indonesia dengan tradisi mudik saat lebaran menunjukkan mobilitas yang tinggi. Mobilitas yang tinggi juga dimiliki masyarakat China dan India. Akan tetapi, kata Jaya Suprana, belum pernah ada yang mampu mengorganisasi dengan berangkat bersama-sama dan jumlah kendaraan yang memadai. Karena itu, MURI menilai, kemampuan PDIP itu melampaui rekor MURI dan sudah sepantasnya dikatagorikan sebagai rekor dunia. PDI Perjuangan dalam program mudik bertema "Banteng Moncong Putih Balik Desa" tidak mengenakan biaya alias gratis kepada pemudik. Mereka diangkut dengan 425 bus, delapan bus cadangan dan dua bus sapu jagat. Tidak ada bus umum yang dikerahkan untuk mengangkut pemudik ke berbagai kota di Pulau Jawa, tetapi sebagian besar bus Hiba Utama dan Berdikari. Tidak ada pemudik yang tidak mendapatkan tempat duduk. Ketua DPP PDIP Sutjipto mengemukakan, mudik breng yang diselenggarakan ini terwujud karena gotong- royong yang begitu kuat di antara kader-kader PDIP yang tersebar di berbagai bidang, termasuk di bisnis dan di bidang politik. Ia memberi contoh pengusaha Siti Hartati Murdaya (istri anggota Fraksi PDIP DPR Murdaya Poo) yang memberi bantuan tempat parkir di PRJ bagi pelepasan pemudik ini. Begitu juga pengurus DPP PDIP, DPD dan DPC PDIP telah menunjukkan komitmen yang begitu kuat untuk terwujudnya mudik gratis dalam skala terbesar ini. Seluruh anggota Fraksi PDIP DPR termasuk Effendy Simbolon, Bambang Wuryanto, Arya Bima, Hasto Kristanto dan Tjahjo Kumolo juga dinilai memiliki komitmen kuat agar mudik gratis terwujud dan bisa dilanjutkan tahun mendatang. Kerja sama dan koordinasi dilakukan pula dengan pihak terkait, terutama kepolisiani. Bus itu dikawal Patroli Pengawal (Patwal) kepolisian. Setiap bus terdapat koordinator lapangan (korlap) untuk menjaga ketertiban dan keamanan di dalam bus dan berkoordinasi dengan panitia serta bus lain. Mudik bareng ini sudah menjadi kalender tetap dan diselenggarakan DPP PDIP sejak 2002. "Kerja sama yang telah dijalin untuk mewujudkan mudik bareng ini begitu erat. Kita akan tingkatkan komitmen dan kerja sama agar mudik bareng bisa terus diselenggarakan dengan jumlah bus dan pemudiknya yang semakin banyak," katanya. Seperti dicetuskan Bung karno mengenai kegotongoroyongan, kata Sutjipto, juga akan ditingkatkan di berbagai bidang di masyarakat. "Kita akan tingkatkan perhatian dan cinta kita kepada wong cilik," katanya. Sutipto di dampingi Pramono, Adang Ruchyatna serta pengurus DPP PDIP sekitar pukul 08.28 WIB melepas bus pertama tujuan Surabaya, selanjutnya bus tujuan Solo, Tegal, Yogyakarta dan kota-kota lain. "Mudik bareng yang kita selenggarakan tanggal 28 September ini, sama dengan nomor urut PDIP pada Pemilu 2009, yaitu nomor 28," kata Pramono.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008