Palu, (ANTARA News) - Pulang kampung lalui bandara Mutiara Palu di Sulawesi Tengah sepekan terakhir cukup padat, namun tidak ada penumpang yang terlantar karena ketinggalan pesawat. Kepala bandara Mutiara Palu, Indar Dewa Bidmal mengatakan Minggu, jumlah penumpang yang tiba maupun berangkat ke berbagai kota dalam beberapa hari terakhir cenderung meningkat. "Setiap hari penumpang yang diberangkatkan dari bandara Mutiara Palu berkisar 600-700 orang," katanya. Meski tarif pesawat saat ini terbilang cukup mahal, namun minat masyarakat bepergian menggunakan maskapai penerbangan tetap tinggi. Hal itu bisa dilihat rata-rata pesawat yang diberangkatkan, semua tempat duduk penuh. "Tingkat keterisian kursi pesawat rata-rata mencapai 100 persen," ujar Bidmal. Untuk memberikan pelayanan maksimal kepada maskapai dan masyarakat, pihaknya terus membenahi semua sarana dan prasana infranstruktur yang ada di bandara Mutiara. Hal itu termasuk peningkatan dan perluasan tempat apron (parkir) pesawat ditambah agar semakin memadai dan disesuaikan pula dengan tingkat kebutuhan. "Kita berupaya memberikan layanan maksimal kepada pihak perusahaan maskapai penerbangan dan masyarakat pengguna jasa transportasi udara." Sekalipun jumlah penumpang terus meningkat namun peningkatan arus mudik masih dapat diimbangi jumlah maskapai yang beroperasi cukup memadai. Hingga saat ini empat maskapai penerbangan reguler yang beroperasi antara lain Lion Air, Batavia, Sriwijaya Air, dan Merpati Nusantara Airline (MNA). Salim, seorang karyawan PT Merpati setempat mengakui menjelang hari raya Idul Fitri arus mudik cukup padat dan setiap penerbangan rata-rata tempat duduk terisi. Meski warga mudik lebaran cukup padat, tetapi rata-rata maskapai tidak menambah frekuensi penerbangan dan tetap seperti biasa sesuai dengan jadwal. Pihaknya juga berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk mengendepankan kenyamanan dan keselamatan penumpang.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008