Pamekasan (ANTARA News) - Tim rukyat Departemen Agama (Depag) dan perwakilan organisasi keagamaan (Ormas) Islam di Madura, Jawa Timur gagal melihat bulan dalam rukyatul-hilal di pantai Pamekasan. "Semua di antara kita tidak ada yang berhasil melihat bulan meski kami sudah melakukannya secara maksimal," kata Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pamekasan, Abd Wahid, Senin. Menurut dia, selain karena faktor cuaca, yakni terhalang oleh mendung yang juga menyebabkan bulan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang karena sesuai dengan hisap atau perhitungan karena posisi hilal berada di bawah nol derajat. "Yang kemungkinan bisa dilihat itu sesuai dengan yang pernah terjadi apabila bulan berada di atas dua derajat sesaat setelah ijtimak, yakni terjadinya pertemuan bulan dengan matahari," kata Abd Wahid menjelaskan. Meski bulan tidak terlihat di Pamekasan, penentuan 1 syawal 1429 Hijriah tetap masih menunggu keputusan menteri agama, "Soalnya semua pegawai Depag di Indonesia saat ini diperintahkan untuk melakukan rukyatul-hilal. Siapa tahu di daerah lain bulan terlihat," katanya. Selain di Desa Ambat Tlanakan yang juga dilakukan rukyatul-hilal oleh tim rukyat Kantor Departemen Agama di empat kabupaten bersama perwakilan Ormas Islam di Madura ialah di pesisir Bangkalan. Perwakilan Ormas Islam yang melakukan rukyatul-hilal secara langsung, pada Senin (29/9) sore itu adalah Nahdlatul-Ulama (NU), Muhamadiyah, Persis, Al-Irsyad dan tim rukyat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (SATIN) Pamekasan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008