Jenewa (ANTARA News) - Presiden IOC Jacques Rogge mengatakan di Jenewa, Selasa, organisasi yang dipimpinnya itu semakin dipercaya soal doping sejak Olimpiade 2008 Beijing karena hanya ditemukan delapan atlet positif menggunakan obat terlarang. Menurut pria asal Belgia itu, tiga atlet lainnya saat ini sedang mengajukan banding, demikian juga dengan empat atlet berkuda karena kuda mereka positif doping. Dengan kondisi seperti itu, kemungkinan maksimal kasus yang terjadi adalah 15, jauh dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 30-49 kasus. Rogge mengatakan, China telah "membuka diri" selama berlangsungnya Olimpiade pada 9-24 Agustus lalu dan membuktikan telah memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan stadion olahraga maupun infrastruktur lainnya. "Kami yakin usaha anti-doping kami telah membuahkan hasil," kata Rogge saat acara jumpa pers. "Meski menyadari bahwa doping sulit diberantas sepenuhnya, kami sekarang sudah makin dipercaya dibanding sebelumnya dan sekarang sudah semakin sulit bagi atlet untuk mencoba menggunakan obat terlarang," katanya. Pada Olimpiade 2008 Beijing, telah diperiksa sebanyak 4.500 sampel, jauh lebih banyak dibanding jumlah 3.500 pada Olimpiade 2004 Athena. Sebelum Olimpiade 2008 Beijing, sebanyak 40 atlet telah dijatuhi hukuman skorsing karena terbukti menggunakan doping. "Doping tidak akan bisa diberantas sepenuhnya dari masyarakat, sama halnya dengan kejahatan dalam masyarakat yang memerlukan polisi, pengadilan dan penjara," kata Rogge. "Kami hanya berusaha sekuat tenaga untuk mengurangi penggunaan doping ke tingkat yang paling rendah," katanya. Ketika ditanya mengenai masalah hak azazi manusia dan kebebasan media di China, termasuk kontrol terhadap internet, mengatakan bahwa Olimpiade adalah sebuah gerakan yang bagus dan telah memberikan dampak baik bagi tuan rumah China. "Olimpiade hanyalah katalisator bagi perubahan, bukan obat mujarab. Orang tidak bisa berharap Olimpiade serta merta akan mengubah sesuatu seperti yang diharapkan banyak orang," katanya. Mengenai dampak krisis keuangan global terhadap penyelenggaraan Olimpiade berikutnya, Rogge menyatakan keyakinannya bahwa Olimpiade Musim Dingin pada 2010 di Vancouver, Kanada, aman dari krisis, demikian Reuters.

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008