Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla tak jadi pulang kampung di Makassar karena harus menghadiri sebuah acara pemberian penghargaan oleh lembaga PBB, Unesco di Perancis yang semula jadwalnya keberangkatannya bersamaan dengan malam takbiran Idul Fitri. Namun akhirnya, diputuskan bahwa Wapres baru akan meninggalkan tanah air pada Kamis malam (2/10). Penghargaan tersebut kabarnya berkaitan dengan terselenggaranya pendidikan bagi anak-anak Aceh. "Tapi saya membantah bahwa sayalah yang mendapat penghargaan itu. Saya ingin mengklarifikasi bahwa saya tidak mendapat penghargaan sama sekali. Saya hanya mau bantu teman saya Martti Ahtasaari," katanya di Jakarta beberapa waktu lalu. Rencananya Wapres akan memberi sambutan singkat untuk Marrti Ahtasaari, mantan Presiden Finlandia yang aktif memfasilitasi proses perdamaian di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan aktif menjadi mediator dalam perundingan damai antara pemerintah dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). "Saya juga berat mau pulang kampung. Tapi itu kan teman saya," katanya dan menambahkan bahwa yang diundang bukan hanya dirinya, tetapi juga beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan lainnya. Soal peran Jusuf Kalla dalam upaya perdamaian di Aceh sehingga dinilai patut pula mendapat penghargaan, ia mengatakan bahwa dirinya bekerja untuk perdamaian dan bukan untuk penghargaan. "Saya hanya melakukan itu untuk Allah. Jadi biar Allah saja yang menilai soal itu," kata Jusuf Kalla. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008