Yogyakarta (ANTARA News) - Masyarakat diminta mewaspadai sejumlah penyakit yang biasanya muncul selama Lebaran seperti diare, flu, dan keracunan. "Selain penyakit tersebut, khusus pemudik terutama yang mengendarai kendaraan pribadi, juga harus mewaspadai kemungkinan terserang flu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr Siti Nur Djaenab MKes di Yogyakarta, Kamis. Ia mengatakan khusus pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi terutama sepeda motor sangat rentan terserang flu, karena di sepanjang perjalanan banyak debu yang bisa memicu penyakit tersebut. "Apalagi pada musim kemarau, debu dan udara yang kering bisa menjadi salah satu penyebab flu, disamping faktor fisik yang kelelahan," katanya. Terkait dengan kemungkinan terserang diare, ia menganjurkan makan secukupnya, jangan terlalu banyak dan usahakan tidak makan sembarang makanan. "Sebab, biasanya seusai berpuasa satu bulan, kita cenderung lupa diri dengan memakan sembarang makanan terutama yang disukai dengan porsi yang banyak. Ini bisa menyebabkan perut sakit atau diare," katanya. Ia juga mengingatkan untuk selalu mencuci tangan hingga bersih sebelum makan, dan periksa batas kadaluarsa produk makanan yang dikemas. "Kebiasaan berperilaku bersih seperti itu, selalu teliti serta berhati-hati sebelum mengkonsumsi produk makanan yang dikemas, akan menghindarkan kita dari kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya. Kalau sampai terserang diare, secepatnya membuat minuman dengan air hangat yang diberi gula secukupnya serta sedikit garam yang dilarutkan. "Ini untuk pengganti cairan dalam tubuh yang banyak keluar akibat diare, sekaligus mengurangi diare," katanya. Jika masih diare, kata dia, segera ke puskesmas terdekat atau ke dokter untuk memeriksakan diri. "Apalagi kalau suhu badan sampai tinggi atau panas sekali disertai muntah-muntah, harus secepatnya ke dokter," katanya. Sementara itu, selama hari lebaran puskesmas di wilayah Kabupaten Bantul siaga 24 jam. "Puskesmas terutama yang melayani rawat inap, sejak H-3 hingga H+3 lebaran buka 24 jam guna melayani kemungkinan ada warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan," katanya. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008