St Louis (ANTARA News) - Calon wakil presiden dari partai Republik Sarah Palin, Jumat, menyerang kebijakan Barack Obama yang ingin ingin bertemu dengan Presiden Iran dan menganggap keinginan Obama tersebut naif serta berbahaya. Ia mengatakan calon presiden dari partai Demokrat, Barack Obama, ingin duduk bersama Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Korea Utara Kim Jong-Il, tapi pesaingnya dari Demokrat Joe Biden menyanggah dalam perdebatan pertama dan satu-satunya yang ditayangkan langsung bahwa Palin salah memahami kebijakan itu. "Ahmadinejad, Kim Jong-Il dan yang lain yang adalah diktator berbahaya adalah orang-orang yang telah dikatakan Barack Obama akan ia temui tanpa prasyarat ... ," kata Palin seperti dilaporkan AFP. "Satu masalah seperti yang dibicarakan oleh calon presiden adalah perbuatan naif dan dengan penilaian yang payah. Satu pernyataan yang ia sampaikan seperti itu benar-benar berbahaya," katanya. Biden menyanggah dan mengatakan bahwa Obama "tak mengatakan ia akan duduk bersama Ahmadinejad". Biden mengatakan sekutu Amerika Serikat ingin Washington terlibat dan lima mantan menteri luar negeri juga telah mendukung pendekatan semacam itu. "Lihat apa yang dilakukan Presiden (George W.) Bush. Setelah lima tahun, ia akhirnya mengirim seorang diplomat tinggi untuk bertemu dengan diplomat paling tinggi di Iran dan Eropa guna berusaha merancang suatu pengaturan," kata Biden. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008