Medan (ANTARA News) - Sebanyak 103 warga Indonesia, korban kecelakaan kapal di perairan West Port, Klang, Malaysia, Jumat tiba di Pelabuhan Telu Nibung, Tanjung Balai, Sumatera Utara menggunakan kapal milik Departemen Perhubungan. Mereka yang tertimpa kecelakaan ketika hendak mudik Lebaran ke kampung halamannya di Indonesia itu, langsung dipulangkan ke daerah asal mereka dan hingga Jumat malam proses pemulangan masih berlangsung. Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI Sumut, Sumadi, di Medan mengatakan, dari 103 orang itu, 29 orang diantaranya berasal dari Nangroe Aceh Darussalam, 6 dari Jawa Barat, 3 Jawa Timur, 2 dari Sumatera Barat, dari Lampung dan Kalimantan Barat masing-masing 1 orang, kemudian selebihnya dari Riau dan Sumut. Mereka yang kesehariannya bekerja di sektor informal di Malaysia itu, menurut Sumadi, tidak dilengkapi dokumen yang sah sebagai TKI. Namun, oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan (BNP2) TKI, mereka diberi uang saku Rp100 ribu per orang sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. Kata Asisten Pemerintahan Setda Kota Tanjung Balai, Rusman Harahap, mereka yang berasal dari Sumatera Utara dipulangkan dengan menggunakan bus ke Medan, termasuk yang dari provinsi yang akan dipulangkan dari kota itu. "Mereka yang berasal dari berbagai daerah di Sumut seperti Tanjung Balai dan Asahan, tadi ada yang dijemput pihak keluarga dan setelah kita identifikasi langsung dilepas," kata dia. Dari ratusan TKI tidak berdokumen resmi itu 80 orang diantaranya laki-laki dan 22 perempuan serta seorang bayi laki-laki berumur 14 bulan asal Pekanbaru, Riau. Kapal yang mereka tumpangi menuju Indonesia, Selasa lalu (30/9) tenggelam di perairan West Port, Klang, Malaysia. Dalam peristiwa itu 12 orang yang semuanya wanita meninggal dunia dan 125 orang lainnya selamat. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008