Jakarta (ANTARA News) - Indonesia kembali kehilangan seorang tokoh sepakbola nasional dan salah seorang ketua PSSI dengan meninggalnya Mayjen (purn) Acub Zainal pada usia 81 tahun, Sabtu sekitar pukul 05.00 WIB di Jakarta. Semasa hidup Acub yang merupakan gubernur ketiga Provinsi Irian Jaya (1973-1975) setelah sebelumnya menjabat Pangdam XVII / Cendrawasih (1970-1973), merupakan salah satu pengurus teras PSSI periode tahun 80-an dan juga pendiri klub Arema Malang. Menurut Darjoto Setyawan, Ketua Dewan Pembina Arema yang dihubungi di Jakarta, Sabtu, almarhum meninggal karena usia lanjut di kediaman di rumah duka di Jalan Berlian I No. 20 Cilandak, Jakarta Selatan. Menurut rencana, jenazah akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Sabtu siang. Menurut Darjoto, dunia sepakbola nasional, pada khususnya seluruh keluarga besar Arema merasakan kesedihan yang luar biasa dan ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum yang sudah dianggap sebagai ayah karena telah berjasa melahirkan Arema. "Almarhum memberikan suri tauladan, jiwa dan semangat bagi kami Arema hingga usia kami Arema mencapai 21 tahun," kata Darjoto tentang Arema Malang, yang juga diurus putera almarhum, Lucky Acub Zainal. "Semoga Arema bisa selalu mewujudkan impian dan cita-cita beliau, Arema selalu berprestasi serta menjadi inspirasi semangat dan jiwa serta menjunjung tinggi martabat dan harga diri seluruh Aremania," katanya menambahkan. Dua minggu sebelumnya, dunia sepakbola nasional juga kehilangan tokoh, yaitu mantan pemain nasional Ronny Pattinasarani. Acub adalah tokoh pertama yang memugar stadion Mandala menjadi stadion milik KONI Papua yang bentuknya dinilai bagus dengan memiliki tribun. Ia pernah menggelar kejuaraan sepak bola antarkabupaten se-Papua merebut Piala Acub Zainal. Setelah dilantik jadi Gubernur Provinsi Irian Jaya pada 1973 yang pertama kali dikerjakan adalah merombak Kantor Gubernur Provinsi Irian Jaya, memugar stadion Mandala dan membangun Gedung Olahraga (GOR) di APO Kota Jayapura. Saat itu, tim Mutiara Hitam Persipura sudah menjadi langganan delapan besar PSSI bersama PSMS Medan, Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makasar, PSIS Semarang, Persema Malang dan Persebaya Surabaya, namun belum pernah juara nasional. Acub Zaenal terus menata Persipura dengan mendatangkan pelatih Cho Seng Que asal Singapura dan hanya dalam tempo dua tahun, Persipura menjadi sebuah kesebelasan elit yang mampu menjadi juara PSSI pada 1975/1976. Selain itu dalam kejuaraan antarklub memperebutkan Soeharto Cup, Mandala Jaya dengan materi pemain mayoritas dari Persipura, berhasil empat kali juara berturut-turut. Bahkan Persipura yang mewakili PSSI pada turnamen di Saigon, Vietnam Selatan, masuk final namun kalah tipis 1-2 dari tuan rumah Vietnam Selatan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008