Bandung (ANTARA News) - Meski arus balik yang melintas di jalur selatan Jabar khususnya di lintasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Minggu malam, terus membludak namun aparat kepolisian setempat menutup dua jalur alternatif bagi lalulintas kendaraan pemudik. Dua jalur alternatif yang ditutup karena khawatir kerawanannya, baik kriminalitas maupun lakalantas itu, yakni jalur Wado-Sumedang-Bandung dan Garut-Cijapati-Bandung, akibatnya jalur utama mengalami kepadatan meski sebelumnya sempat diberlakukan satu jalur (one way). Larangan menggunakan dua jalur alternatif bagi para pemudik itu dibenarkan oleh Wakapolwil Priangan AKBP Supratman. "Konsekuensinya kami harus mengatur lalulintas agar di jalur utama lintas Nagreg tetap berjalan lancar dan tidak tersendat," katanya. Menurut dia, penggunaan jalur alternatif cukup efektif pada siang hari, namun menjelang malam cukup rawan, apalagi kalau hujan deras dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Sementara itu di jalur utama Nagreg hingga Minggu pukul 18:30 WIB kendaraan yang melintas dari arah timur menuju barat tampak masih padat merayap. Adapun ekor antrian kendaraan dari arah Garut sekitar kawasan Kadungora lima kilometer dari jalan cagak Nagreg, sedangkan dari arah Tasikmalaya antrian mencapai dua kilometer. "Jumlah kendaraan yang masuk ke Bandung pada Minggu dini hari hingga sore mencapai lebih dari 28 ribu kendaraan roda empat dan roda dua," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008