Tokyo (ANTARA News) - Perusahaan migas Jepang, Inpex Corp melakukan negosiasi akhir pembangunan kilang gas alam cair (liquified natural gas/LNG) di lepas pantai Indonesia. Inpex yang 29,35 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Jepang, sebut sumber perusahaan pada Minggu mengharapkan, kesepakatan dengan Pemerintah Indonesia bisa tercapai tahun ini. Fasilitas kilang lepas pantai yang diklaim merupakan yang pertama di dunia serta diperkirakan menelan biaya konstruksi satu triliun yen itu diharapkan beroperasi mulai 2015, kata sumber tersebut seperti dilaporkan Kyodo. Inpex akan mengekstrak gas alam dari lapangan lepas pantai di Blok Masela, Laut Timor dan diekspor dalam bentuk LNG ke Jepang, kata sumber itu lagi. Produksi kilang direncanakan sekitar 4,5 juta ton per tahun. Pada September, Inpex mengumumkan Inpex Browse Ltd dan perusahaan energi Perancis, Total akan membangun kilang dengan kapasitas lebih dari delapan juta ton LNG per tahun di Darwin, Australia. Dari proyek Australia tersebut, Inpex dapat setidaknya menyediakan 20 persen kebutuhan impor LNG Jepang. Inpex awalnya berencana mengirimkan gas dari Blok Masela ke daratan Australia melalui pipa, namun akhirnya memenuhi keinginan Pemerintah Indonesia membangun fasilitas di wilayahnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008