Kuala Pembuang (ANTARA) - Direktur Kampanye Orangutan Foundation Internasional (OFI) Dorprawati Siburian, berharap kepada pihak kepolisian bisa segera menemukan penyiksa orangutan di Desa Parang Batang Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

"OFI sudah menyampaikan kepada pihak kepolisian dan Bupati Seruyan Yulhaidir, agar segera menindaklanjuti kasus ini. Apalagi sudah yang kedua kalinya terjadi," katanya saat dihubungi dari Kuala Pembuang, Kamis.

Baca juga: Ditembak 24 peluru, orangutan Sumatera alami kebutaan

Baca juga: Orangutan dengan 24 peluru di tubuh jalani perawatan intensif

Baca juga: Sembilan orangutan terdampak karhutla diselamatkan BKSDA Kalbar-IAR


Apabila kasus itu tidak ditangani lebih serius oleh pihak kepolisian dan Pemkab Seruyan, dikhawatirkan penyiksaan terhadap orangutan akan terulang kembali.

Menurut Dorprawati, kurangnya kesadaran masyarakat akan perburuan dan penyiksaan terhadap orangutan bisa dilihat dengan fakta yang terjadi sekarang, padahal peraturan perundang-undangan sudah jelas, adanya larangan perburuan terhadap satwa yang dilindungi seperti orangutan.

"Kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk menangani kasus itu, sehingga pelaku bisa segera tertangkap. Saya harap masyarakat tidak perlu takut untuk memberikan informasi demi mengungkap kasus itu," ungkapnya.

Ia menambahkan, kondisi orangutan jantan dewasa yang berusia 25 tahun itu masih dalam perawatan intensif di OCCQ atau Orangutan Care Center Qurantine OFI, semoga dengan perawatan para dokter, orangutan tersebut dapat diselamatkan.

Sebelumnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah bersama Orangutan Foundation-United Kingdom (OF-UK) Indonesia, melakukan penyelamatan orangutan dengan kondisi sekarat penuh luka dan menemukan empat peluru senapan angin bersarang di tubuh hewan dilindungi itu.

Penyelamatan dilakukan berdasarkan laporan yang diterima SKW II BKSDA Kalteng pada Sabtu (30/11) pukul 16.33 WIB melalui layanan Quick Response.

Randi An Nur, warga Desa Parang Batang Kecamatan Hanau melaporkan kepada BKSDA Kalteng, bahwa ditemukan orangutan yang masuk ke perkebunan sawit milik warga.

Orangutan itu pertama kali diketahui keberadaannya oleh anjing milik salah satu warga yang sedang bekerja di perkebunan sawit.

Anjing milik warga terus-menerus menggonggong di sekitar kebun tempat orangutan berada. Pemilik yang curiga karena anjingnya terus menyalak, segera menghampiri anjing tersebut dan terlihat ada satu orangutan yang terduduk di tanah.

Pewarta: Kasriadi/Noor
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019