Beijing (ANTARA News) - Gempa bumi berkekuatan 6,6 Skala Richter (SR) menewaskan sedikitnya 30 orang di Tibet Senin dengan sejumlah orang terkubur dalam puing, kata kantor berita China Xinhua. Korban tersebut ditemukan dekat pusat gempa di kotapraja Gedar di wilayah Damxung, sekitar 80 Km di barat ibukota regional Lhasa, Xinhua melaporkan. "Banyak orang masih terkubur di reruntuhan dan banyak rumah runtuh," kata seorang pejabat pemerintah setempat seperti dikutip oleh Xinhhua. Survei Geologi AS mengatakan di situs Internetnya, gempa itu melanda sekitar pukul 16.30 waktu setempat (08.30 WIB). Lalu-lintas dan telekomunikasi terputus di Gedar, sementara tentara dan staf medis bergegas ke tempat terjadinya gempa, katanya. Kematian dan luka-luka juga dilaporkan di wilayah yang berdekatan, tapi jumlah tepatnya tidak jelas. Jalan kereta api Qinghai-Tibet dan bandara Lhasa melaporkan pelayanan normal. Sejumlah warga di Lhasa merasakan gempa itu, tapi tidak ada kerusakan terlihat. Lebih dekat ke pusat gempa, dekat kota Ningzhong di wilayah Qushui, sejumlah bangunan bergetar dan jendela berderak-derak. Beberapa sekolah di Lhasa bubar lebih cepat, kata Xinhua. "Itu (gempa) berlangsung sekitar satu menit dan ada gempa susulan sekitar 15 menit kemudian," kata Zhang Dong, yang bekerja di kantor direktur Rumah Sakit Wilayah Qushui. Gempa itu tiba satu hari setelah gempa di tetangganya Kyrgyzstan yang menewaskan 70 oang dan meratakan sebuah desa, dan hari yang sama seperti gempa kuat lainnya di Afghanistan. Gempa Tibet juga tiba hanya beberapa bulan setelah gempa bumi besar-besaran di Sichuan, yang menewaskan sedikitnya 80.000 orang dan menghancurkan seluruh kota pada 12 Mei. Persis setelah tengah malam waktu setempat, gempa lainnya tercatat berkekuatan 5,7 pada Skala Richter melanda sebuah daerah dekat perbatasan barat China dengan Kyrgizstan dan Tajikistan, sekitar 20 menit setelah gempa Kyrgyzstan. Empat rumah runtuh dan 200 lebih rumah rusak, tapi tak seorang pun terluka, Xinhua melaporkan, demikian Reuters.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008