New York, (ANTARA News) - Indeks Dow Jones Industrial Average, Senin waktu setempat atau Selasa pagi WIB, ditutup di bawah 10.000 poin untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Hal itu terjadi di tengah kekhawatiran tentang lebih banyaknya bank yang gagal atau "bailout" di Eropa dan anjloknya harga-harga komoditas. Namn, saham AS masih "rebound" dari penurunan tajamnya pada jam-jam terakhir perdagangan, tampaknya didorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan tingkay suku bunganya pada akhir bulan ini. Kantor berit Dpa melaporkan, jatuhnya bursa New York dipercepat oleh penurunan tajam saham-saham di seluruh dunia sehingga para pemimpin Eropa dan Amerika Serikat berjuang untuk menentramkan hati para investor bahwa mereka bersiap mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga ekonomi mereka. Indeks Dow Jones Stoxx 600 Eropa mencatat penurunan terbesar dalam 21 tahun dan indeks di "emerging markets" (pasar-pasar yang sedang tumbuh/negara berkembang) mencatat penurunan terbesar mereka dalam sejarah. Bahkan, perdagangan saham di Rusia dan Brasil dihentikan. Saham perbankan menjadi pusat aksi jual saham-saham AS, dipimpin oleh Goldman Sachs Group Inc, Morgan Stanley Inc dan Bank of America Corp, yang mengatakan pendapatannya jatuh dua pertiga dalam sebuah laporan laba sesaat setelah pasar ditutup. Sementara harga minyak mentah jatuh 6,5 persen menjadi 87,81 dolar AS per barrel, tembaga jatuh 7,3 persen di New York Mercantile Exchange di tengah kecemasan bahwa penurunan ekonomi global dapat memperlambat permintaan untuk komoditas. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average jatuh 369,88 poin, atau 3,58 persen menjadi 9.955,50. Indeks Standard and Poor`s 500 turun 42,34 poin, atau 3,85 persen menjadi 1.056,89, level terendah sejak November 2003. Indeks komposit Nasdaq merosot 84,43 poin, atau 4,34 persen menjadi 1.862,96. Indeks Dow Jones dan S&P keduanya telah turun hampir delapan persen pada awal perdagangan. Saham-saham hanya sempat naik setelah Federal Reserve menggandakan lelang darurat pinjaman kepada bank-bank komersial hingga mencapai 900 miliar dolar AS. Bank sentral juga akan mulai membayar bunga pada simpanan bank menurut ototitas yang diperoleh dari undang-undang penyelamatan finansial yang disahkan pekan lalu. Beberapa pinjaman antar bank mengindikasikan ketersediaan kredit setelah bailout pemerintah 700 miliar dolar AS untuk sistem keuangan AS menjadi undang-undang pada Jumat. Suku bunga London interbank untuk jangka waktu tiga bulan atau Libor, turun menjadi 4,29 persen dari 4,33 persen pada Jumat.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008