Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia, Boediono mengatakan pihaknya tetap waspada terhadap perkembangan rupiah saat ini yang melemah. "Saya kira kita tetap waspada, kalau khawatir ya nggak usah. Kita mantapkan rambu-rambu kita di dalam negeri," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa. Ia mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi saat ini mengikuti perkembangan regional, dimana mata uang berbagai negara juga mengalami pelemahan. Namun demikian, menurut dia, saat ini gejolak (volatilitas) rupiah masih dalam keadaan normal. "Kalau melihat dalam jangka waktu yang lebih panjang bukan hari ini, katakan seminggu, katakan bahkan sejak awal tahun ini, kita akan melihat bahwa rupiah itu ya normal-normal saja naik turunnya," katanya. Ia menegaskan pihaknya akan terus mencermati dan siap menjaga di pasar agar gejolak rupiah tidak tajam. "Kita menjaga di pasar, kita tetap di pasar untuk menjaga volatilitasnya jangan berlebihan," katanya. Selasa pagi rupiah mencapai Rp9.795 per dolar AS, namun pada siang hari rupiah kembali menguat menjadi Rp9.590. Statistik Bank Indonesia untuk kurs tengah rupiah menunjukkan rupiah terus terkulai. Pada Selasa (7/10) Rp9.657 per dolar AS, padahal pada Rabu (24/9) posisi rupiah masih Rp9.330 per dolar AS. Sedangkan cadangan devisa BI pada 29 Agustus 2008 tercatat 58,356 miliar dolar AS, turun lebih dari dua miliar dolar AS dibandingkan posisi 31 juli 2008 yang mencapai 60,563 miliar dolar AS. (*)

Copyright © ANTARA 2008