Banyumas (ANTARA News) - Tanah longsor akibat hujan deras sejak Selasa (7/10) malam hingga Rabu pagi yang terjadi di Desa Pekuncen, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menimpa satu rumah penduduk setempat. Pemilik rumah, Tasroh (40), mengatakan bahwa tanah longsor yang menimpa rumahnya terjadi Rabu dinihari, sekira pukul 03.30 WIB. "Saat sedang tidur, sekitar pukul 03.30 WIB terdengar suara gemuruh sehingga saya bersama keluarga langsung keluar rumah," katanya. Sesampainya di luar, ternyata tebing yang ada di sekitar kediamannya runtuh dan menimpa rumah mereka. Akibat bencana tersebut, maka diperkirakan jumlah kerugian yang diderita Tasroh mencapai Rp50 juta, dan ia untuk sementara tinggal bersama keluarganya menumpang di rumah orangtua. Selain rumah Tasroh, di sekitar lokasi kejadian juga terdapat beberapa rumah warga yang terancam tertimpa longsoran dari tebing sehingga para pemiliknya khawatir terjadi longsor susulan. Data Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Banyumas menyebutkan, di Kabupaten Banyumas terdapat 12 kecamatan yang rawan longsor antara lain Pekuncen, Ajibarang, dan Gumelar, sedangkan wilayah yang paling rawan berada di Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen. Anggota Satlak PB Banyumas, Kristin Lestari mengatakan, khusus untuk di Desa Cibangkong, telah dipasang alat deteksi gerakan tanah yang berfungsi sebagai sistem peringatan dini jika ada gerakan tanah yang mengkhawatirkan . Meski di wilayah lain belum terpasang, kata dia, Satlak PB mengimbau warga untuk tetap bersiaga karena sudah memasuki musim hujan. Menurut dia, Kecamatan Tambak dan Sumpiuh merupakan wilayah rawan banjir di Kabupaten Banyumas karena daerah tersebut berupa cekungan. "Kita telah menyiapkan tiga tempat evakuasi berupa rumah panggung yang dapat menampung ratusan warga," katanya. Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan empat perahu karet dan perahu-perahu jukung yang dimiliki warga setempat. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008