Jakarta (ANTARA News) - Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP M. Fadhil Imran, menyatakan bahwa tinggi badan mayat yang menjadi korban mutilasi di Jakarta Timur sekitar 170 cm. Dari hasil gelar perkara antara penyidik dan dokter forensik di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, polisi mendapatkan data tambahan tentang ciri-ciri korban yang salah satunya adalah tinggi badan. "Ukuran sepatu korban di atas 40," kata Fadhil. Ciri-ciri fisik yang baru diperoleh selama ini adalah tato macan di potongan lengan kanan, kulit sawo matang dan jenis kelamin laki-laki. Sebelumnya, 29 September 2008 sekitar pukul 15.30 WIB, kenek bus Mayasari Bakti P.64 Nopol B 7357 BK menemukan potongan tubuh manusia saat bus melintas di Jl. Raya Bekasi KM 18, Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Potongan tubuh itu ditemukan terbungkus dalam dua tas plastik warna merah di bawah kursi penumpang bus. Setelah dibuka, bungkusan itu berisi 13 potongan tubuh yakni lengan atas tangan kanan yang ada gambar tato macan, lengan bawah tangan kanan, telapak kaki kiri, telapak kaki kanan, kulit perut pusar, kulit kemaluan berikut kemaluan laki-laki, tiga kulit perut, kulit dada, dua daging perut dan kulit punggung belakang. Potongan daging manusia tersebut kini telah dibawa ke RSCM untuk otopsi. Polsek Metro Cakung menangani kasus ini juga telah memeriksa 44 orang saksi namun keterangan saksi tidak banyak membantu pengungkapan kecuali satu saksi yang mengaku melihat seorang wanita yang diduga membawa bungkusan berisi potongan tubuh. Kini, polisi sedang berusaha membuat sketsa wajah si wanita itu. Polda Metro Jaya telah mengambil alih penyidikan kasus ini dari Polsek Metro Cakung karena lokasi terjadinya tidak pidana diyakini di beberapa wilayah. Dokter foreksik, Mun`im Idris mengatakan, dokter belum bisa menentukan usia korban karena kepala korban hingga kini belum ditemukan. "Usia bisa ditentukan dari bagian kepala, sedangkan kepalanya tidak ada di antara 13 potongan tubuh korban," kata Mun`im. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan, Polda Metro Jaya, Kombes Pol Agus Prayitno, mengatakan, polisi segera akan melakukan uji DNA agar nantinya dapat dicocokkan DNA milik warga yang meyakini bahwa mayat itu merupakan anggota keluarganya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008