Tak Diberi "Uang Keamanan" Preman Rusak Konter Pulsa
Kamis, 9 Oktober 2008 06:16 WIB
Cirebon (ANTARA News) - Gara-gara tidak diberi "uang keamanan" Darto (18) dan kawan-kawannya mengamuk dan merusak konter pulsa milik Abdullah (40) di Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Rabu sekitar pukul 16.00 WIB.
Menurut Korban yang melaporkan kejadian itu ke Mapolres Cirebon, akibat kejadian tersebut, kaca etalase conter pecah berantakan dan anak korban yang menjaga konter mengalami luka-luka dianiaya para pelaku.
Ia menjelaskan, aksi pengrusakan dan penganiaan itu bermula dari Darto dan temannya yang meminta uang sebagai tanda "uang aman" tetapi permintaan itu ditolak.
"Mereka meminta uang kepada saya dan anak saya, tetapi saya tolak karena nanti akan menjadi kebiasaan," kata Abdullah kepada penyidik.
Setelah penolakan itu, tak berapa lama mereka datang dengan membawa botol kecap dan botol minuman, lalu mulai memecahkan semua kaca etalase, bahkan anaknya menjadi sasaran penganiayaan.
"Saya melaporkan karena ini ingin menuntut keadilan. Saya minta pelaku ditangkap karena telah melakukan pengrusakan dan penganiayaan," ucapnya.
Sementara Kapolres AKBP Drs Edhy Moestofa MH melalui Kasat Reskrim AKP Ferri Irawan ketika dikomfirmasi membenarkan adanya kasus pengrusakan dan penganiayaan tersebut.
"Kami akan segera menangkap para pelaku. Aksi premanisme harus terus diberantas karena meresahkan warga," katanya.(*)
munculnya premanisme sebetulnya krn masalah pengangguran,coba pemerintah bisa mengentaskan pengangguran mungkin indonesia akan bebas premanisme.
00BalasLaporkanHapus
9 Oktober 2008
Preman seperti itu harus diberantas supaya tidak menjalar kemana2 saya saluut sama Pak Abdullah dan anaknya.. konter2 yang lain harus berterimakasih sama pak Abdullah..
Preman seperti itu kalau dikasih kerjaan teuteup jadi preman juga dan akan mengacau ditempat kerja, jadi sebaiknya dibina dulu supaya jadi sadar, kalau gak bisa dibina ya.. dibinasakan aja..?@!
00BalasLaporkanHapus
9 Oktober 2008
Preman macam gini bikin resah masyarakat. Taunya memeras aja karena mereka malas dan beralasan nggak bisa cari kerja. Penyakit masyarakat seperti ini memang harus dibersihkan.
00BalasLaporkanHapus
9 Oktober 2008
Hm, preman itu, karena pengangguran kan ya ? Ada yang bisa kasih kerjaan ? Satpam, gitu atau apa ya ?
00BalasLaporkanHapus
9 Oktober 2008
Himbauan kepada kepolisian mohon ketegasan jangan ada perlindunganbaik terhadap preman jalanan ataupun setoran lalin. terima kaih
Preman seperti itu kalau dikasih kerjaan teuteup jadi preman juga dan akan mengacau ditempat kerja, jadi sebaiknya dibina dulu supaya jadi sadar, kalau gak bisa dibina ya.. dibinasakan aja..?@!