Damaskus, (ANTARA News) - Pasukan keamanan Suriah telah membunuh tiga orang yang diduga "teroris" dalam bentrokan di kamp pengungsi Palestina di Yarmuk, di selatan Damaskus, televisi swasta Dunia melaporkan Kamis. "Bentrokan itu terjadi antara pasukan keamanan dan yang diduga elemen teroris di kamp Yarmuk, dan tiga dari mereka tewas dan satu lainnya terluka," kata Dunia, mengutip sejumlah saksi, demikian diwartakan AFP. "Salah satunya, yang mengenakan ikat pinggang bom, disergap oleh pasukan keamanan Suriah," televisi itu menambahkan, mengatakan ketenangan telah kembali ke kamp itu. Laporan itu tidak mengatakan kapan insiden itu terjadi. Namun televisi itu mengatakan orang Irak dan orang Saudi termasuk di antara mereka yang diduga teroris. Sekitar 424.650 pengungsi Palestina terdaftar di Suriah, separuh dari mereka tingal di 13 kamp yang menyebar ke seluruh negara itu, Kamp Yarmuk, sekitar 15 Km di selatan ibukota, adalah yang terbesar dengan sekitar 112.555 warga. Pada 17 September, sebuah bom mobil meledak dekat sebuah tempat suci Syiah di Damaskus selatan yang menewaskan 17 orang dan melukai 14 orang yang lain, dalam salah satu serangan paling mematikan dalam 12 tahun. Mobil itu dipenuhi dengan 200 kilobom yang meledak dekat sebuah pos pemeriksaan keamnan di sebuah jalan ke bandara internasional Damaskus di persimpangan menuju lingkungan Sayeda Zainab. Semua korban adalah warga sipil yang sedang lewat. Sayeda Zaenab terkenal di antara warga Syiah dari Iran, Libanon dan Irak yang pergi ke tempat itu untuk berziarah, berdoa di makam Zaenah, cucu perempuan Nabi Muhammad saW. Ledakan itu adalah yang terburuk untuk mengguncang Suriah sejak Februari ketika komandan Hizbullah Imad Mughnieh tewas akibat bom mobil di Damaskus. Serangan September itu juga tiba beberapa hari setelah pihak berwenang Libanon mengumumkan bahwa Suriah telah mengirim balabantuan ke perbatasan antara kedua tetangga itu. Suriah mengatakan tindakan itu untuk alasan keamanan internal dan untuk memerangi penyelundupan. Pada Agustus, Suriah memastikan pembunuhan jenderal penting angkatan darat Mohamed Sleiman yang dilukiskan oleh media Arab sebagai penghubung pemerintah dengan Hizbullah. "Sliman, seorang pejabat militer Arab Suriah, terlah dibunuh," Butheina Shaaban, seorang peneasehat Presiden Suriah Bashar al-Assad pada enam Agustus, hanya menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung. Harian Arab-raya milik-Saudi Al-Hayat mengatakan Sleiman adalah pejabat senior Suriah "yang menguasai berkas sensitif dan punya hubungan dekat dengan kelompok penting Suriah itu" (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008