Pagar Alam, Sumsel (ANTARA News) - Aktivitas Gunung Api Dempo, di Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (1/1) bersamaan Tahun Baru 2009 lalu yang mengalami peningkatan, selain menimbulkan hujan abu, juga diketahui saat ini terdapat sejumlah pendaki masih berada di gunung itu. Menurut Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo, Slamet, ketika dikonfirmasi hari Jumat, mengungkapkan, berdasarkan informasi dari para pendaki yang sudah mulai turun, saat kejadian itu masih banyakpendaki yang berada di puncak Dempo yang mengalami luka-luka dikarenakan terkena hembusan belerang yang disertai dengan hujan abu akibat aktivitas gunung apai itu. Namun, jumlah pendaki yang ada belum dapat dipastikan karena salah seorang petugas di Pos Pemantau Gunung Api Dempo yang juga ikut naik ke puncak Dempo itu, belum pulang sejak dua hari yang lalu. Padahal untuk melakukan hubungan komunikasi tidak dapat dilakukan, mengingat petugas tidak membawa peralatan komunikasi. Tetapi yang paling berbahaya adalah jiwa para pendaki itu sendiri, dikarenakan hembusan belerang di puncak Dempo biasanya bercampur gas beracun, sehingga berbahaya jika terhirup. Apalagi jika mendirikan tenda yang berada dekat bibir kawahnya. Berdasarkan pengamatan pos gunung api itu, pada Kamis (1/1), terjadi getaran gempa dan hembusan yang menyebabkan terjadi hujan abu itu yang terjadi satu kali sekitar pukul 10.50 WIB. Tetapi hembusan itu tidak bisa dilihat secara visual, karena puncak Dempo tertutup kabut, dan hanya bisa dipantau melalui alat seismograf sehingga sebesar apa penyebaran hujan abu tersebut tidak dapat diketahui. Namun sampai saat ini, hujan abu tersebut sudah sampai di kawasan Gunung Gare, Pagar Alam. Aktivitas tersebut tidak begitu berbahaya, karena kawah terbuka, sehingga pergerakan magma di dalam dapur magma menjadi terbuka dan tidak terjadi tekanan keluar. Berbeda jika mulut kawah tertutup dan dapat menimbulkan ledakan yang dahsyat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009