Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah negeri "Kincir Angin" Belanda akan mengalokasikan bantuan dana 50 juta Euro untuk peningkatan kerjasama dengan Indonesia di bidang pengembangan energi terbarukan. Menurut keterangan resmi dari Departemen Luar Negeri di Jakarta, Jumat, hal itu merupakan salah satu hasil dari pertemuan pejabat tinggi (Senior Officials Meeting/SOM) antara Indonesia dan Belanda yang masing-masing dipimpin oleh Dirjen Amerika dan Eropa Departemen Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Direktur Jenderal Politik Kementerian Luar Negeri Belanda Pieter De Goojier, pekan ini di Bali. Bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas dalam perencanaan energi, investasi pembangkit tenaga listrik mikro hidro di daerah serta pengembangan energi panas bumi dan energi biogas. Ketua Delegasi Indonesia menegaskan hubungan kedua negara tidak pernah jauh lebih baik dari saat ini. Hal itu antara lain ditunjukkan dengan rencana kunjungan sejumlah menteri hingga awal 2009. Berturut-turut akan berkunjung, Menteri Sosial Belanda pada Oktober diikuti Menteri Perekonomian Belanda pada November 2008 beserta sekitar 46 delegasi bisnis Belanda. Menyusul kunjungan Menteri Luar Negeri Maxime Verhagen dan Menteri Kehakiman Belanda Hirsch Ballin pada Januari 2009. Selain itu, sekitar lebih dari 40 pengusaha Belanda juga akan hadir dalam Pameran Produksi Ekspor (PPE) Oktober 2008. Di bidang pendidikan, Indonesia menyambut baik penguatan kerjasama di pendidikan tinggi melalui penandatanganan nota kesepahaman dalam peningkatan kapasitas SDM pada 18 September 2008. Kerjasama tersebut diharapkan dapat memaksimalkan bantuan kerjasama Belanda sebesar 220 juta dolar AS yang telah berjalan untuk pengembangan pendidikan di Indonesia, dari tingkat dasar sampai jenjang pendidikan tinggi. Dalam SOM tersebut, juga dibahas mengenai berbagai upaya peningkatan kerjasama di bidang anti terorisme, "good governance" dan kerjasama hukum, lingkungan hidup khususnya dalam implementasi Bali Road Map, ketahanan pangan dan energi, pengelolaan air bersih dan sanitasi, transportasi serta rencana pembangunan pusat kebudayaan dan pendidikan Indonesia di Belanda. Selain itu, kedua pihak juga saling bertukar pikiran mengenai isu-isu internasional seperti isu nuklir Iran, Georgia, Korea Utara, Myanmar, Irak dan Israel-Palestina. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Indonesia dengan Belanda terus mengalami peningkatan. Di bidang Ekonomi, Belanda merupakan salah satu mitra dagang terpenting Indonesia. Total perdagangan kedua negara pada tahun 2007 mencapai 3,25 miliar dolar AS meningkat 7,25 persen dari tahun 2006. Sedangkan pada tahun 2008 (hingga Mei), total perdagangan mencapai 1,68 miliar dolar AS meningkat 49,10 persen dari periode yang sama pada tahun 2007. Belanda juga merupakan investor ke tujuh terbesar di Indonesia dengan total investasi 8,04 miliar dolar AS dalam 606 proyek selama periode 1967-2007. Hubungan baik kedua negara juga tercermin dari besarnya perhatian Belanda bagi pembangunan Indonesia, melalui bantuan dana sebesar 197 juta Euro pada tahun 2007 yang difokuskan pada perkembangan sektor pendidikan, penyediaan air bersih dan sanitasi, "good governance" dan pengembangan kawasan timur Indonesia. Belanda juga merupakan salah satu negara yang memberikan kontribusi besar dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi khususnya di Aceh, Nias dan Yogyakarta.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008