​​​​​​Ketika ANTARA dan rombongan pewarta mencoba melihat lebih dekat beruang-beruang ini, mereka mulai merasa panik dan meraung-raung.

Terdapat kurang lebih 65 beruang madu yang ditampung dan dirawat di tempat ini. Mayoritas dari mereka adalah bekas dari tempat sirkus hingga peliharaan manusia yang disita Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Di sini ada 65 sun bear, kondisinya semua sama. Mereka trauma karena jadi korban perundungan manusia, main sirkus atau diperlakukan manusia tidak semestinya," kata Aldrianto.

Bicara mengenai bagaimana hutan konservasi ini merawat dan mendidik satwa yang trauma untuk kembali dilepaskan ke alam bebas, agaknya sedikit menggugah kesadaran pengunjung untuk saling menjaga sesama makhluk hidup.

Label "satwa yang dilindungi" pun baiknya dijadikan aksi ketimbang sekadar slogan saja. Menjaga hutan dan fauna Indonesia yang eksotis agar dapat dinikmati generasi mendatang.

Baca juga: PKT Serahkan Mobil Penyelamatan Orangutan ke BOSF

Baca juga: Lahan penyelamat orang utan dirambah sejumlah orang

Baca juga: BOSF sesalkan temuan bangkai orangutan tanpa kepala

Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019