Jakarta (ANTARA News) - Insiden pemukulan wasit mewarnai pertandingan sepak bola Liga Super antara tuan rumah PSIS melawan PSM Makassar di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu malam. Seorang ofisial PSM Makassar berusaha memukul wasit Yandri dari DKI Jakarta yang memimpin pertandingan kedua tim yang dimenangkan PSIS 1-0 tersebut. Upaya pemkulan terjadi seusai pertandingan kedua tim berakhir. Seorang ofisial berlari mendatangi wasit yang dinilai tidak adil dalam memimpin pertandingan ini. Setelah dekat, ofisial PSM Makassar ini langsung melayangkan pukulan ke arah wasit yang sedang berjalan menuju ruang ganti pakaian. Tetapi, pukulan ini dapat dielakkan wasit. Ironisnya, wasit Yandri malah balas melayangkan pukulan ke arah ofisial tersebut. Ofisial itu terkapar di lapangan dengan darah segar keluar dari mulut karena pukulan tangan kiri wasit tepat mengenai mulutnya. Korban langsung ditandu ke luar lapangan sambil mendapat perlindungan polisi. Usaha pemukulan wasit sudah dua kali terjadi di Stadion Jatidiri Semarang, pertama dilakukan General Manajer PSIS Yoyok Suykawi terhadap wasit Sunarjo Joko (Jember) saat PSIS menjamu PSMS Medan di Semarang Kamis (9/10) dan kedua dilakukan ofisial PSM Makassar ini. Pertandingan PSIS melawan PSM Makassar sendiri sejak awal babak kedua diwarnai ketegangan, bahkan mereka sempat adu dorong. Asisten Pelatih PSM Makassar Hanafing mengatakan, banyak keputusan wasit merugikan timnya. "Seharusnya kita mendapat penalti karena pemain kita dilanggar di daerah terlarang tetapi wasit memutuskan itu bukan pelanggaran," katanya. "Saya kira sistem perwasitan kita perlu dibenahi supaya kejadian ini tidak terulang pada pertandingan-pertandingan berikutnya," tambahnya. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008