Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah merombak berbagai asumsi makro ekonomi 2009 menyusul semakin memburuknya perkembangan ekonomi global dalam beberapa waktu terakhir. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat Panitia Anggaran DPR di Jakarta, Senin, mengusulkan perubahan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 - 6,1 persen dari kesepakatan semula di Panitia Anggaran DPR sebesar 6,3 persen. Sementara untuk nilai tukar diusulkan Rp9.500 per dolar AS ( dari semula Rp9.150), inflasi 7,0 persen (6,2 persen), suku bunga SBI 3 bulan 8,5 persen (8,0 persen), dan harga minyak Indonesia 85 dolar AS per barel (dari 95 dolar AS). Selain untuk menyikapi semakin memburuknya perkembangan ekonomi global, usulan perubahan asumsi makro 2009 juga untuk memenuhi aspirasi DPR, pelaku dan analis, yang meminta pemerintah dan DPR dapat secara cepat melakukan langkah antisipasi menghadapi dampak krisis ekonomi global. "Kondisi krisis global yang mengakibatkan kekurangan likuiditas di sektor keuangan, penurunan pertumbuhan ekonomi di dunia, koreksi terhadap suku bunga, pasar modal dan nilai tukar, perlu segera dilakukan penyesuaian APBN 2009," kata Menkeu dalam rapat yang dipimpin Ketuanya Emir Moeis. Penyesuaian itu dilakukan melalui penyesuaian asumsi makro sesuai kondisi terakhir agar kredibel, dan realitas, penurunan penerbitan SBN sesuai kondisi pasar, pergeseran sumber pembiayaan, mempertahnakan rasio anggaran tetap 20 persen, dan mempertahankan porgram prioritas tahun 2009 (kemiskinan dan infrastruktur). Menurut Menkeu, dengan asumsi baru serta penyesuaian sumber pembiayaan maka defisit RAPBN 2009 dapat diturunkan manjadi 1,3 persen, mengurangi penerbitan SBN netto Rp48,8 triliun (dari 103,5 triliun menjadi 54,7 triliun)untuk mengantisipasi penurunan minat pembeli obligasi, anggaran K/L tidak mengalami perubahan, dan tetap melaksanakan program prioritas pembangunan tahun 2009. Perubahan itu juga mengakibatkan adanya penyesuaian anggaran pendidikan namun dengan tetap memenuhi rasio 20 persen. "Pemerintah mengusulkan pembahasan postur APBN 2009 yang baru mendapat dukungan dari Panitia Anggaran DPR, dan segera dilakukan pembahasan sebelum dimulai rapat Panja Belanja Pusat dan Daerah," kata Menkeu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008