Cimanggis, Depok (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja Korsel, Lee Young Hee menyatakan krisis keuangan global tak mempengaruhi penempatan tenaga kerja asing di Korsel. "Krisis keuangan global tak berpengaruh karena kami kekurangan tenaga kerja. Saya berharap Indonesia dapat terus mengirimkan tenaga kerja ke Korea," kata Lee menjawab pers di Cimanggis, Depok, Jabar, Senin, seusai mengunjungi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan ditempatkan di Korsel. Lee mengatakan tenaga kerja asing di Korea sangat dibutuhkan di sektor industri manufaktur. Sementara Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyambut baik pernyataan Lee bahwa Korsel tetap membutuhkan tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia meskipun saat ini terjadi krisis keuangan global. "Memang Korea butuh tenaga kerja dan kami akan berusaha memenuhi kebutuhan itu," katanya. Penempatan TKI di Korsel adalah berdasarkan perjanjian kerja sama antarpemerintah ke dua negara (G to G). Pemerintah Korsel memberi kuota sebanyak 9.500 TKI untuk ditempatkan di negeri ginseng itu pada tahun 2008 dan menurut Jumhur hingga September telah dikirim sebanyak 8.000 TKI. "Kalau bisa memenuhi kuota jumlah TKI yang akan dikirim ke Korsel akan lebih banyak lagi. Kami optimistis dapat mengirim 10 ribu hingga akhir tahun ini," katanya. Jumhur mengatakan seluruh TKI yang dikirim ke Korsel bekerja pada sektor formal dengan gaji minimum Rp8,5 - 12 juta perbulan. (*)

Copyright © ANTARA 2008