Wina (ANTARA News) - Badan anti-kejahatan PBB dan Interpol mengatakan Senin, mereka akan membentuk akademi untuk mengajar para pejabat di seluruh dunia bagaimana mengekang korupsi, yang menyedot kira-kira 1 triliun dolar setahun dari ekonomi global. Akademi itu akan dibuka musim gugur 2009 dekat Wina untuk memberi keterampilan pada pejabat pemerintah dan polisi untuk membasmi korupsi dan penyuapan yang merintangi modernisasi serta menyesatkan kebijakan publik, khususnya dalam membangun bangsa. Interpol, badan penyelidikan polisi global, dan Kantor PBB mengenai Obat Bius dan Kejahatan (UNODC) telah menandatangani perjanjian di Wina untuk mendirikan sekolah anti-korupsi pertama di dunia itu. "Kemitraan ini akan mendemonstrasikan pemecahan dan komitmen bersama kami untuk mendidik dan melatih polisi, pejabat pemerintah dan lainnya untuk memerangi tingkah-laku kejahatan yang mengancam keamanan dan keselamatan warga di sekeliling dunia," kata Sekjen Interpol Ronald Noble dalam satu pernyataan. "Akademi ini akan melatih para pejabat untuk ...membangun budaya integritas dalam memimpin usaha, umum atau prbadi," kata Direktur UNODC Antonio Maria Costa. Arus global dari kegiatan kejahatan, korupsi dan pengelakan pajak diperkirakan antara 1 triliun dan 1,6 triliun dolar setahun, menurut laporan PBB dan Bank Dunia, demikian Reuters.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008