Bogor (ANTARA News) - Dari lima pasangan calon walikota dan wakil walikota Bogor periode 2008-2013, Syafei Bratasendjaja merupakan calon terkaya dan Imam Santoso alias Ki Gendeng Pamungkas adalah calon termiskin. Harta kekayaan Syafei Bratasendaja senilai Rp8, 068 miliar, sedangkan harta kekayaan Imam Santoso alias Ki Gendeng Pamungkas hanya Rp120,740 juta. "Informasi daftar kekayaan tersebut kami terima dari KPK, setelah mengaudit daftar kekayaan dari seluruh calon," kata Ketua KPU Kota Bogor, Radjab Tampubolon, di Bogor, Selasa. Dikatakan Radjab, publikasi daftar kekayaan pasangan pasangan calon kepala daerah merupakan amanah undang-undang dan menjadi bagian dari persyaratan. "Sebenarnya yang berhak mengumumkan harta kekayaan calon kepala daerah adalah KPK. Tetapi KPK meminta dan mengizinkan KPU untuk mengumumkannya ke publik," tegas Radjab. Dikatakannya, sebelum dipublikasikan ke publik, daftar kekayaan hasil audit KPK tersebut telah disampaikan pada masing-masing pasangan calon, pemberitahuan untuk dipublikasikan ke publik. Daftar kekayaan setiap pasangan calon tersebut, kata dia, dipublikasikan untuk diketahui publik. Soal bagaimana penilaian publik terhadap kekayaan calon, terserah persepsi publik. "KPU tidak menerima tanggapan dan memberikan penilaian," katanya. Pasangan calon walikota dan wakil walikota Bogor beserta harta kekayaannya, yakni nomor urut satu, Syafei Bratasendaja Rp8,68 miliar dan Akik Darul Tahkik Rp468,819 juta . Nomor urut dua, pasangan Imam Santoso alias Ki Gendeng Pamungkas Rp120,740 juta dan Achmad Chusaeri Rp5,232 miliar. Nomor urut tiga, pasangan Iis Supriatini Rp2,070 miliar dan Ahani Rp3,001 miliar . Nomor urut empat, pasangan Dody Rosadi Rp1,97 miliar dan Erik Irawan Suganda Rp1,521 miliar. Nomor urut lima, pasangan Diani Budiarto Rp3,261 miliar dan Ahmad Ru`yat Rp765,489 juta. Menurut Radjab, KPU Kota Bogor baru menerima informasi daftar kekayaan lima pasangan calon tersebut dari KPK, Senin (13/10). "Daftar kekayaan ini baru diumumkan, karena menunggu daftar kekayaan salah satu pasangan calon yang baru selesai diaudit," katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008