Washington (ANTARA News) - Gubernur Negara Bagian Michigan, Jennifer Granholm, pada pekan ini melakukan hal yang sama seperti jutaan para pemilihnya, yakni hidup dengan kupon bantuan untuk membeli pangan (food stamp) yang dibagikan pemerintah. "Dia merupakan salah satu dari 300 orang yang bersumpah untuk makan seperti seorang penerima kupon bantuan, termasuk para eksekutif raksasa otomotif yang berkedudukan di Michigan, General Motor, Ford dan Chrysler dan belasan anggota DPR, kata kepala departemen pelayanan kemanusiaan negara bagian, Ismael Ahmed. "Ini hari kedua saya hidup dengan kupon senilai 5,87 dolar," kata Ahmed kepaa AFP lewat telpon. "Saya sudah perhitungkan akan kehabisan roti pada Kamis ini." Hidup dengan kupon bantuan merupakan realitas yang terjadi bagi jutaan rakyat Amerika dan jumlah tersebut semakin meningkat ke level yang mencemaskan. Jumlah kupon untuk didistribusikan cuma-cuma di AS telah mendekati rekor baru pada musim panas ini, seiring dengan makin kuatnya cengkeraman krisis finansial. Lebih dari 29 juta rakyat Amerika menerima kupon bantuan pada Juli lalu, atau terjadi peningkatan sebanyak satu juta dari tiga bulan sebelumnya, demikian menurut angka terakhir yang disiarkan Departemen Pertanian AS, yang membagikan kupon itu. Saat ini kupon tersebut berupa kartu debit bermagnet, dengan penerima adalah rumah tangga yang hidup di bawah garis kemiskinan dan sedikit di atasnya. Jumlah ini merupakan angka tertinggi sejak 2005, ketika amukan Topan Katrina yang menghancurkan manambah jumlah penerima kupon dengan empat juta orang, sehingga penerimanya mencapai angka tertinggi historis, yakni 29,85 juta orang. Angka terakhir ini belum termasuk permintaan bantuan baru pada September, ketika sejumlah lembaga keuangan ambruk, nilai saham terjun bebas, jumlah warga yang tak mampu membayar cicilan kredit perumahan melonjak dan PHK meningkat ke level tertinggi pada tahun ini. Keluarga pekerja miskin Sebuah laporan baru dari Proyek Keluarga Pekerja Miskin, menyatakan satu dari empat keluarga pekerja, atau sekitar 42 juta orang dewasa dan anak-anak, merupakan warga berpendapatan rendah. Penghasilan mereka terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. "Dapat dipahami, semua mata kini terfokus pada krisis ekonomi dan finansial yang membebani keluarga pekerja Amerika," kata penyusun laporan itu, Brandon Roberts. "Namun kenyataan sebenarnya adalah para keluarga pekerja Amerika telah mengalami krisis ekonomi jauh sebelumnya." Menurut Biro Sensus AS, lebih dari 37 juta warga Amerika hidup di bawah garis kemiskinan, dengan pendapatan menurut ketentuan pemerintah 21.000 dolar per tahun untuk keluarga yang terdiri empat orang. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008