Jakarta (ANTARA) - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil mengamankan lima kilogram heroin dari seorang bandar anggota jaringan pengedar internasional yang diduga akan dipasarkan di kalangan pengguna narkoba kelas menengah ke atas.

"Yang disasar heroin itu kalangan menengah ke atas, ini harganya fantastis sekali. Menengah ke bawah tidak bisa. Rata-rata penggunanya menengah ke atas," kata Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ahmad Fanani, di Polda Metro Jaya, Kamis.

Dijelaskan Fanani penemuan heroin ini bukan hal baru tapi memang pasar kalangan menengah atas yang telah lama diincar polisi.

"Ini bukan tren baru, tapi ini pasar menengah ke atas yang bisa kita endus," sambungnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan penemuan lima kilogram heroin ini merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya.

"Ini juga hasil pengembangan dari kasus beberapa bulan lalu yang menangkap seorang laki-laki dan perempuan dari jaringan yang sama, dengan barang bukti lebih dr 1,2 kilogram heroin," ujar Yusri.

Baca juga: Polres ungkap kasus narkotika jaringan Aceh-Batam-Jakarta

Baca juga: Polres Pelabuhah Tanjung Priok tangkap 44 tersangka kasus narkotika

Baca juga: Barang bukti pembuatan narkotika di Tasikmalaya diangkut ke Jakarta


Diketahui, petugas Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menembak mati seorang bandar heroin asal Pakistan yang berinisial SH lantaran berupaya melawan petugas.

Tersangka yang berkewarganegaraan Pakistan ini juga merupakan anggota jaringan penyelundup internasional Pakistan-Indonesia.

Tersangka SH ditangkap di pusat berbelanjaan Mangga Dua Square, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara pada Rabu (11/12).

Saat ditangkap, polisi kemudian menggeledah tersangka dan menemukan barang bukti berupa lima kilogram heroin.

Kepada petugas tersangka mengaku masih menyimpan barang haram tersebut di sebuah gudang yang tidak jauh dari TKP.

Saat dalam perjalanan menuju gudang penyimpanan barang bukti heroin lainnya, tersangka secara mendadak berusaha melarikan diri dan merebut senjata polisi.

Petugas pun mengambil tindakan tegas dan melumpuhkan tersangka SH menggunakan timah panas.

"Saat di perjalanan, yang bersangkutan mencoba merebut senjata anggota. Dengan tindakan terukur sesuai SOP, yang bersangkutan dilumpuhkan dengan tembakan," ujar Yusri.

Setelah dilumpuhkan petugas langsung melarikan tersangka ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mendapatkan perawatan.

"Pelaku dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal dunia," tuturnya.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019