Brussels (ANTARA News) - Kekhawatiran meningkat, Rabu, bahwa krisis finansial akan bermutasi menjadi resesi dunia, dengan para pemimpin menyerukan aksi global baru untuk menghadapi melambatnya ekonomi dan berbagai masalah di pasar. Saat para pemimpin Uni Eropa (EU) berkumpul dalam pertemuan puncak dengan pokok pembahasan gejolak finansial, seorang pejabat penting bank sentral AS, didukung data baru, mengemukakan AS tampaknya berada dalam masa resesi. Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan negara-negara kaya dalam Kelompok Delapan (G-8) akan menggelar pertemuan puncak khusus sebelum akhir tahun ini. Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, mengimbau diadakannya pembicaraan internasional mengenai perombakan radikal sistem finansial dunia. Janet Yellen, Presiden Federal Reserve (bank sentral AS) San Francisco, menyatakan "pada dasarnya tak ada pertumbuhan sama sekali" di perekonomian terbesar dunia itu dan "pertumbuhan pada kuartal keempat tampaknya lebih lemah daripada sebelumnya, dengan penyusutan seketika kemungkinan bisa terjadi." "Tak perlu diragukan lagi sekarang, ekonomi AS kini mengalami resesi," kata Ian Shepherdson, ekonom pada High Frequency Economics, sebagaimana dilaporkan AFP. KTT krisis khusus Merkel mengatakan G-8 dan negara-negara berkembang penting akan mengadakan pertemuan puncak krisis khusus sebelum akhir tahun ini. Sementara Brown menyerukan peninjauan seksama pengaturan finansial dan lembaga finansial global, seperti Dana Moneter Internasional. Dikatakannya, pembicaraan internasional harus dimulai tahun ini. "Menjadi jelas kini bahwa kita berurusan dengan pasar finansial global .... apa yang tidak kita miliki tak lain dan tak bukan adalah pengawasan regional dan nasional," katanya. Kecemasan atas terjadinya kelesuan di seluruh dunia dan krisis di berbagai pasar uang telah membuat pasar saham di seluruh dunia merosot dan jatuh lagi Rabu. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008