Jakarta (ANTARA News) - "Suzanna ingin jadi burung," kata suaminya, Clift Sanggra, mengomentari isterinya yang meninggal dunia di Magelang pada Rabu (15/10) pukul 23.15 WIB. Keinginan itulah yang menandakan sang isteri seolah-olah sudah tahu bila akan pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. "Beliau minta saya untuk menyiapkan baju, kaos kaki, kaos tangan, bando-bando dan barang-barang dari masa lalunya untuk dikumpulkan ke dalam satu tas, lalu dia bilang nanti `kan kalau sewaktu-saktu aku nggak ada Mas Cliff tinggal bawain aja, jadi `kan nggak ngerepotin," tuturnya. Menurut sang suami, aktris yang kondang lewat banyak film horor itu tiba-tiba saja menarik nafas dalam-dalam, dan dalam sekejap mata arwahnya pun pergi meninggalkan raga. "Beliau meninggal karena penyakit diabetes yang dideritanya selama hampir 30 tahun terakhir," ungkapnya. Suzanna sempat berpesan, bila meninggal dunia, dirinya minta jasadnya dimakamkan di samping makam ibunya. Clift mengaku dirinya juga diminta berada di dekat makamnya selama tujuh hari tujuh malam, kemudian setiap hari mengunjungi makam isterinya hingga genap 40 hari. Cukup banyak pesan yang disampaikan Suzanna, antara lain ingin menjadi burung setelah meninggal dunia, supaya bisa menemani kemana pun Clift pergi. "Aku kok heran ya Mas, kamu kok sayang banget sama aku," kata Suzanna, seperti ditirukan oleh Cliff. Ia mengatakan bahwa saat itu dirinya menjawab, "Itu `kan sudah tugasku sebagai suami untuk menemanimu kemana pun kamu pergi. Aku ikhlas kok." Suzanna Martha Frederika van Osch lahir di Bogor, Jawa Barat pada 14 Oktober 1942. Ia meninggal dunia tepat satu hari setelah HUT-nya yang ke-66. Populer dipanggil dengan nama Suzanna, ia adalah bintang film layar lebar Indonesia yang berjaya di era 1970-1990-an lewat banyak film horor mistik dan panas. Film-film sukses seperti Bernapas Dalam Lumpur (1970), Beranak Dalam Kubur (1971), Pulau Cinta (1978), Ratu Buaya Putih, Ratu Ilmu Hitam (1981), telah membuat Suzanna dijuluki sosok horor legendaris yang tak terkalahkan sampai saat ini. Tahun lalu, ia pernah "reinkarnasi" lewat film HORROR. Suzanna memulai karir ketika ia meraih kemenangan dalam kontes "Tiga Dara". Gadis muda yang dijuluki "The Next Indriati Iskak" ini berhasil memukau penonton lewat film Asrama Dara. Bungsu dari lima bersaudara yang berdarah Jerman - Belanda - Jawa - Manado itu banyak meraih penghargaan termasuk The Best Child Actress (Festival Film Asia, Tokyo, 1960), Golden Harvest Award, dan gelar Aktris Terpopuler se-Asia saat Festival Film Asia Pasifik di Seoul tahun 1972. Namun, di ajang Festival Film Indonesia, ia hanya sempat meraih nominator Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI lewat film Ratu Hitam. Suzanna sempat menyatakan pensiun pada awal 1990-an, namun pada 2003 kembali tampil, meski hanya lewat sinetron Selma dan Ular Siluman, yang ditayangkan Indosiar. Sepanjang hidupnya, sang aktris pernah menikah dengan aktor Dicky Suprapto, sebelum kemudian menikah dengan Clift Andre Natalia alias Clift Sanggra, yang berusia lebih muda 20 tahun darinya, pada 1982. Pasangan itu akhirnya menetap di Magelang, Jawa Tengah. Dari pernikahan pertama, ia dikaruniai seorang putri, Kiki Maria, yang juga berprofesi aktris. Belakangan, hubungan dengan putrinya itu memburuk. Kiki bahkan sempat berseteru dengan ayah tirinya (Clift) hingga saling berhadapan di meja pengadilan. Saat itu, di penghujung 2003, Kiki melaporkan Clift Sanggra dengan tuduhan melakukan penembakan terhadap suaminya, FX Abriyarso Prihanto Boyho. Kasus itu, konon, dipicu masalah pembagian harta warisan milik Suzanna, dan bahwa Clift akan membunuh Suzanna demi harta. Clift sendiri menuduh balik bahwa Abriyarso telah menganiaya dirinya. Kini Suzanna telah tiada. Kematiannya telah dipastikan oleh dua dokter pribadinya, dr. Hasman dan dr. Mia Pramudianti. Ia meninggalkan suami, Kiki, dan anak angkat bernama Rama Yohanes. Jenasah aktris kawakan itu dikebumikan di TPU Giriloyo Magelang pada Kamis (16/10) pukul 09.30 WIB.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008