Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Serangan udara yang dilakukan pasukan asing Kamis menewaskan sejumlah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, di Afghanistan selatan yang dilanda kekerasan, kata seorang pejabat Afghanistan. "Dalam serangan udara hari ini yang dilakukan pasukan asing, sejumlah warga sipil yang mencakup wanita dan anak-anak tewas," kata kepala kepolisian provinsi Assadullah Shirzad kepada AFP. Shirzad tidak menyebutkan jumlah pasti korban namun penduduk setempat mengklaim bahwa sedikitnya 25 warga sipil tewas. "Saya melihat beberapa mayat yang dibawa warga setempat ke ibukota provinsi," kata Shirzad. Penduduk setempat mengatakan, 25 warga sipil tewas dalam serangan itu dan mereka membawa 16 mayat yang mencakup wanita dan anak-anak ke kantor gubernur untuk memprotes pembunuhan itu. "Kami membawa ke sini 16 mayat untuk ditunjukkan kepada gubernur dan membuktikan bahwa mereka orang sipil, namun jumlah (korban tewas) lebih tinggi," kata warga setempat Abdul Rahim kepada AFP melalui telepon. Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO mengatakan, mereka "mengetahui ada insiden" namun tidak bisa mengkonfirmasi jatuhnya korban sipil. ISAF menyatakan masih menyelidiki peristiwa tersebut. Ratusan warga sipil tewas dalam operasi pasukan asing sejak penggulingan Taliban dari kekuasaan pada 2001. Puluhan ribu prajurit koalisi pimpinan AS dan pasukan ISAF pimpinan NATO berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai memerangi Taliban dan sekutu mereka. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom-bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut. Tahun ini Taliban meningkatkan serangan-serangannya di Afghanistan. Hampir 1.500 warga sipil termasuk diantara lebih dari 4.000 orang yang tewas dalam konflik di Afghanistan sepanjang tahun ini. Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam ISAF pimpinan NATO.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008