Kairo (ANTARA News) - Pemerintah Mesir Kamis malam membuat kekecualian dan membuka pintu penyeberangan Rafah untuk mengizinkan pasien-pasien Palestina yang datang dari rumahsakit-rumahsakit Mesir untuk menyeberangi perbatasan ke Jalur Gaza, menurut berbagai sumber. Suatu sumber di pintu penyeberangan mengatakan kepada DPA, bahwa 32 pasien Palestina dan para pembantu mereka telah menyeberang perbatasan Rafah Kamis malam. Kecuali untuk alasan-alasan kemanusiaan, Mesir menutup penyeberangan Rafah sejak gerakan Islam Hamas mengambil-alih pengawasan atas Jalur Gaza dengan kekerasan pada Juni 2007. Penyeberangan ini hanya satu-satunya pintu bagi Jalur Gaza untuk memasuki Mesir. Menurut protokol yang diprakarsai Amerika Serikat, penyeberangan Rafah tak boleh digunakan tanpa kehadiran para pemantau dari Uni Eropa dan pasukan keamanan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Sementara itu, terdapat sekitar 500 warga Palestina yang terdampar di perbatasan, yang mengancam akan melakukan demonstrasi Sabtu jika mereka tidak bisa menyeberangi perbatasan, setelah pemerintah Mesir menjanjikan kepada mereka untuk bisa melalui pintu penyeberangan Kamis dan Jum`at. "Kika pemerintah Mesir tidak memenuhi janjinya untuk membuka penyeberangan, Sabtu kami akan tetap akan berada di sana," kata seorang pria di perbatasan kepada DPA.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008